Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Konvensi Demokrat Tak Disiarkan karena Tak Mampu Bayar TV Nasional

Kompas.com - 14/02/2014, 07:02 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com
 — Ketua Komite Konvensi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat (PD) Maftuh Basyuni mengatakan, alasan tidak pernah disiarkannya debat peserta konvensi ialah karena keterbatasan dana. Hal itu dikatakan Maftuh seusai acara debat peserta konvensi, di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/2/2014) malam.

"Karena televisi nasional mahal sekali. Kami tidak mampu. Kami memang menginginkan (debat disiarkan di televisi nasional). Kalau duit tidak ada, mau kasih duit?" ujar Maftuh.

Akan tetapi, lanjut Maftuh, Komite berusaha agar dapat memublikasikan setiap visi, misi, dan rencana kebijakan bakal capres PD yang disampaikan dalam acara debat tersebut. Meski mengakui keterbatasan dana, menurut Maftuh, sejauh ini tak ada masalah keuangan.

"(Keuangan) tidak masalah. Kami selalu minta dari DPP PD," kata mantan Menteri Agama itu.

Sebelumnya, peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Anies Baswedan menyampaikan protes kepada Komite Konvensi karena tidak pernah menyiarkan debat. Padahal, Majelis Tinggi PD mengarahkan agar semua program debat peserta konvensi harus disiarkan di televisi nasional.

Menurutnya, publikasi terhadap peserta konvensi dan debatnya selama ini hanya datang dari inisiatif pewarta yang meliput. Anies mengatakan, penetapan pemenang konvensi didapat berdasarkan hasil survei. Oleh karena itu, masyarakat yang akan disurvei harus memiliki pertimbangan untuk memilih capres favoritnya.

Hal yang sama juga disampaikan peserta lainnya, Gita Wirjawan, yang berharap acara debat itu dapat disiarkan televisi nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com