Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Mayoritas Masyarakat Belum Cek DPT

Kompas.com - 11/02/2014, 16:16 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Meskipun waktu pelaksanaan Pemilu 2014 tinggal dua bulan, mayoritas masyarakat belum mengecek daftar pemilih tetap (DPT) untuk memastikan apakah sudah terdaftar sebagai pemilih. Hal tersebut diketahui berdasarkan survei yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI), bekerja sama dengan lembaga survei asal Washington DC, IFES.

"Kita mengajukan pertanyaan, apakah Anda sudah pernah mengecek nama Anda masuk ke dalam DPT?" kata Peneliti IFES Rakesh Sharma saat merilis hasil surveinya di Jakarta, Selasa (11/2/2014).

Hasilnya, lebih dari setengah responden atau sebanyak 59 persen mengaku belum pernah mengecek DPT. Hanya 33 persen responden yang mengaku sudah mengecek DPT. Sisanya, sebanyak 8 persen mengaku tidak tahu.

Banyak hal yang menyebabkan mayoritas masyarakat belum mengecek status mereka dalam Pemilu 2014. Penyebab terbesar adalah tidak mendapatkan informasi yang cukup, yakni sebesar 46 persen. Sebanyak 26 persen responden lainnya mengaku sibuk sehingga tidak bisa menyempatkan diri untuk mengecek DPT.

Sisanya, sebanyak 10 persen responden merasa sudah terdaftar karena memiliki stiker KPU, 3 persen yakin sudah terdaftar, dan 3 persen lainnya mengaku malas atau lupa untuk mengecek DPT.

"Kami menanyakan, dapatkah Anda memberi tahu, apakah Anda terdaftar atau tidak sebagai pemilih?" ujar Karesh.

Hasilnya, hanya 71 persen responden yang merasa pasti terdaftar sebagai pemilih dalam Pemilu 2014. Sebanyak 15 persen responden mengaku kemungkinan terdaftar, tetapi tidak menjawab dengan pasti. Responden yang menjawab kemungkinan besar tidak terdaftar sebanyak 7 persen.

Sebanyak 2 persen responden tidak mengetahui status mereka sebagai pemilih. Sisanya, 5 persen responden menjawab tidak tahu ataupun tidak menjawab.

Responden yang merasa tidak dikunjungi selama pelaksanaan verifikasi dari rumah ke rumah juga cukup besar, yakni 42 persen. Sebanyak 53 persen lainnya mengaku rumahnya pernah didatangi untuk verifikasi DPT. Sisanya menjawab tidak tahu.

Survei tersebut dilakukan pada 17-30 Desember 2013 dengan mewawancarai 1.890 responden yang tersebar di 33 provinsi Indonesia. Margin of error survei itu lebih kurang 2,3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini disebut dibiayai LSI dan IFES, tanpa biaya dari sponsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com