Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Diminta Tak Gamang Segera Tunjuk Pengganti Gita

Kompas.com - 10/02/2014, 05:43 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mundurnya Gita Wirjawan dari jabatan Menteri Perdagangan di akhir masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai dapat menganggu kinerja Kabinet Indonesia Bersatu II. SBY dinilai semestinya tidak gamang dan segera menunjuk pengganti Gita demi efektifitas pemerintahan.

"Karena itu, kalau kita bicara figur, Presiden harusnya mengangkat orang-orang yang berada di dalam kabinet itu sendiri. Atau yang paling tepat adalah wakil Mendag untuk naik. Untuk apa? Untuk efektifitas pemerintahan," ujar Pakar Komunikasi Politik, Heri Budianto, di WHIZ Hotel, Cikini, Jakarta, Minggu (9/2/2014).

Agar tidak berlarut-larutnya kekosongan jabatan Menteri Perdagangan yang ditinggal Gita Wirjawan, kata Heri, maka Presiden tak seharusnya berlama-lama menetapkan pengganti. "Orang tersebut (penggantinya) akan tersandera karena waktunya tinggal sebentar lagi. Tentunya, praktis program-program yang dilaksanakan pun akan tidak efektif dilakukan," ujarnya.

Sikap gamang SBY menyikapi mundurnya Gita Wirjawan kata Heri semakin mempertegas bahwa presiden adalah seorang peragu. "Kok Presiden malah seperti itu. Itu menurut saya makin menyakinkan kita bahwa selama ini juga Presiden tidak tegas mengambil sikap terhadap semua persoalan-persoalan yang terjadi baik di pemerintahan dan di Partai Demokrat," ujar Heri.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gita menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan, per 31 Januari 2014. Dia menyatakan ingin fokus pada kegiatan politiknya, terkait keikutsertaannya sebagai salah satu kandidat dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.

(Srihandriatmo Malau/Willy Widianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com