JAKARTA, KOMPAS.com — Jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan bertambah menjadi 271,1 juta jiwa pada 2020 dan meningkat lagi menjadi 305,6 juta jiwa pada 2035. Angka itu relatif jauh dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk 2010 bahwa penduduk Indonesia banyaknya 237,6 juta jiwa.
“Pada 2035, jumlah penduduk Indonesia meningkat sebesar 28,6 persen. Dengan peningkatan ini, Indonesia menempati posisi kelima sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar, setelah China, India, Amerika, dan Nigeria,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana dalam acara peluncuran buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Perihal proyeksi peningkatan jumlah penduduk itu merupakan sebagian isi buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. Menurut Armida, proyeksi penduduk yang dikerjakan Bappenas bersama dengan lembaga terkait lainnya menggunakan berbagai asumsi di antaranya perpindahan penduduk, fertilitas, dan mortalitas.
Angga kelahiran total diasumsikan turun menjadi 1,9 anak per perempuan usia reproduksi pada 2035 dari angka semula 2,5 pada 2010.
Dia juga menyampaikan bahwa Indonesia sedang memasuki masa di saat penduduk usia produktifnya terus meningkat jumlah dan proporsinya. Meningkatnya penduduk usia produktif, katanya, akan menyebabkan turunnya angka ketergantungan.
Armida juga berharap, buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 ini dapat dimanfaatkan pemerintah dalam menyusun perencanaan pembangunan di berbagai bidang.
“Di sektor pendidikan misalnya, ada proyeksi penduduk akan menunjukkan data anak usia sekolah. Di bidang pangan, kita bisa memanfaatkannya untuk memperkirakan kebutuhan pangan di masa mendatang, lalu di bidang tenaga kerja, kita berpotensi memiliki jumlah tenaga kerja besar sehingga saat ini kita bisa mampu meningkatkan kualitas tenaga kerja,” tuturnya.
Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan didampingi Wakil Presiden Boediono. Seusai peresmian, buku tersebut diberikan Presiden secara simbolik kepada sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, di antaranya Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.