Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudi Silalahi: Saya Saksi Hidup, Presiden Baru Tahu Harga Elpiji Naik

Kompas.com - 07/01/2014, 12:39 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi memastikan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahu ada kenaikan harga elpiji nonsubdisi 12 kg setelah harga baru berlaku. Sudi memastikan tidak ada politisasi dari kenaikan harga elpiji itu.

"Saya saksi hidup. Presiden itu baru tahu," kata Sudi di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (7/1/2014).

Sudi mengatakan, setelah tahu harga elpiji 12 kg naik per 1 Januari 2014, ia mencari tahu bagaimana keputusan tersebut diambil. Kenaikan harga itu atas rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) karena ada kerugian Pertamina atas penjualan elpiji 12 kg.

Ia meminta kepada semua pihak untuk tidak menarik kenaikan harga elpiji ke ranah politik.

"Kalau seperti itu (untuk pencitraan), enggaklah. Saya bukan orang partai, tapi janganlah membawa-bawa itu ke politik," kata Sudi.

Seperti diberitakan, berbagai pihak mengkritik kenaikan harga elpiji 12 kg. SBY dituding memanfaatkan masalah tersebut untuk menaikkan elektabilitas Partai Demokrat menjelang pemilu. Pasalnya, SBY mengaku tidak tahu keputusan kenaikan harga. SBY juga menolak kenaikan harga elpiji 12 kg lantaran berdampak terhadap masyarakat.

Awalnya, harga elpiji tabung 12 kg naik sebesar 68 persen atau Rp 3.959 per kg. Dengan harga itu, kenaikan per tabung elpiji 12 kg menjadi Rp 117.708 per tabung. Sebelum kenaikan, harga per tabung Rp 70.200.

Kemudian, setelah Presiden meminta Pertamina mengkaji kembali, kenaikan harga elpiji 12 kg menjadi Rp 1.000 per kg atau Rp 12.000 per tabung. Harga baru itu mulai berlaku 7 Januari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com