Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siang Ini, Presiden Gelar Rapat di Halim Bahas Kenaikan Harga Elpiji

Kompas.com - 05/01/2014, 07:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menggelar rapat terbatas (ratas) di Bandara Halim Perdana Kusuma, Minggu (5/1/2014) siang. Presiden memanggil sejumlah menteri terkait dan Wakil Presiden Boediono untuk menyikapi reaksi masyarakat terkait keputusan Pertamina yang menaikkan harga gas Elpiji 12 kilogram seesar 68 persen.

"Wapres akan melaporkan kepada Presiden hasil ratas kemarin di Halim pukul 11.30 ini," ujar Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, saat dihubungi, Minggu pagi.

Kemarin, Wakil Presiden Boediono telah memanggil pihak Pertamina untuk menjelaskan soal kenaikan harga Elpiji. Setelah lebih dari tiga jam rapat, Boediono belum mau memaparkan kepada masyarakat keputusan pemerintah soal kenaikan harga gas elpji 12 kilogram. Menurutnya, hasil rapat itu akan disampaikan terlebih dahulu kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Bandara Halim Perdanakusuma dalam rapat terbatas.

Boediono hanya menjelaskan, ia bersama Pertamina dan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa telah membahas secara mendalam dari berbagai segi, baik dari segi pelaksanaan, hambatan di lapangan, ketersediaan, serta distribusi.

"Tapi kami juga mendengarkan laporan dari masyarakat. Kami juga mengecek aspek lain, dari pandangan para menteri. Dan akhirnya kita menyimpulkan sesuatu laporan yang nanti kita sampaikan ke Presiden," ujar Boediono, seusai rapat dengan Pertamina.

Boediono hanya berpesan, untuk saat ini pasokan gas elpiji harus tersedia.

"Sementara, kita amankan suplai, jangan sampai ada kekurangan," katanya.

Melalui akun Twitter-nya, Presiden SBY juga mengkritik kebijakan Pertamina menaikkan harga gas Elpiji non subsidi 12 kilogram. Presiden menilai, Pertamina seharusnya terlebih dulu berkoordinasi dengan pemerintah sebelum memutuskan menaikkan harga. Kebijakan yang membawa dampak luas ini tidak dikoordinasikan dengan baik dan persiapannya pun juga kurang. Sehingga, lanjutnya, meski kebijakan menaikkan harga adalah kewenangan Pertamina, pemerintah memutuskan untuk turun tangan karena menyangkut hajat hidup orang banyak.

Presiden meminta Wapres untuk melaporkan hasil rapat dengan Dirut Pertamina kemarin dan meminta solusi yang pro rakyat. Kicauan di akun Twitter @SBYudhoyono ini ditulis langsung oleh Presiden SBY, Minggu ( 5/1/2014 ) dini hari.

Seperti diberitakan, Pertamina per 1 Januari 2014 menaikkan harga elpiji nonsubsidi tabung 12 kg sebesar 68 persen atau Rp 3.959 per kg. Dengan harga itu, maka kenaikan per tabung elpiji 12 kg menjadi Rp 117.708 per tabung. Sebelum kenaikan, harga pertabung Rp 70.200.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com