Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Tak Mau Tanggapi Somasi Pengacara SBY ke Sri Mulyono

Kompas.com - 29/12/2013, 09:15 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, enggan menanggapi somasi Palmer Situmorang yang mengatasnamakan sebagai pengacara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarganya.

Palmer melayangkan somasi kepada Sri Mulyono, kolega Anas Urbaningrum di kepengurusan ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) yang didirikannya karena tulisan di Kompasiana.

"Oh ya, mengenai hal itu tanya saja langsung ke Pak Sri Mulyono saja ya," kata Anas usai menghadiri haul ke-4 Gus Dur di Ciganjur, Sabtu (28/12/2013) malam.

Anas hadir bersama sejumlah koleganya di kediaman Gus Dur sekitar pukul 20.00 WIB. Sekitar pukul 22.30 WIB, Anas nampak meninggalkan kediaman Gus Dur.

Sejumlah awak media yang telah menunggunya pun bergegas mengerumuninya untuk mempertanyakan perihal somasi yang dilayangkan Palmer Situmorang.

Tak puas dengan jawaban Anas yang hanya melemparkan lagi ke Sri Mulyono, wartawan pun kembali mempertanyakan sikapnya atas somasi tersebut. Namun, lagi-lagi wartawan harus dikecewakan dengan jawaban pendiri PPI tersebut.

“Enggak ada. Enggak ada tanggapan saya,” ujarnya seraya berjalan menuju mobilnya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Palmer melayangkan somasi terhadap Sri Mulyono. Somasi tersebut dilayangkan terkait tulisan Sri di Kompasiana berjudul “Anas: Kejarlah Daku kau Terungkap” yang bercerita kronologi penyingkiran Anas dari Partai Demokrat menurut versinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com