Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Gus Dur Sosok Jenius dan Brilian

Kompas.com - 28/12/2013, 21:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan testimoninya terkait pribadi mantan Presiden RI ke-4, (alm) Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Prabowo kemudian mengenang masa-masa perjuangan demokrasinya di tahun 2009 lalu. Ia mengaku telah mengenal pribadi Gus Dur sebelum ayah Yenny Wahid itu menjadi Presiden RI.

"Saya kenal beliau sebagai seorang yang jenius, brilian, bisa bicara tentang banyak masalah tanpa teks mendalam, wise, arif, dan memiliki dedikasi besar pada demokrasi," kata Prabowo, dalam peringatan Haul ke-4 Gus Dur, di Pondok Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2013) malam.

Saat Prabowo masih berpangkat sebagai Mayor, Gus Dur aktif sebagai penulis sebuah kolom di majalah Tempo. Mulai saat itu, mereka berdiskusi mengenai masa depan Indonesia. Dari pembicaraan intens itu, Prabowo mulai dapat melihat dedikasi Gusdur kepada demokrasi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan arti dari "jenius" itu karena Gus Dur merupakan tokoh muslim pluralis yang sejuk, mengasihi semua suku agama, tidak membesarkan kebencian, inklusif, dan menenangkan.

Sementara itu, makna dari "brilian" adalah pemikiran-pemikiran Gus Dur yang tidak lekang oleh waktu. "Semoga para penerus beliau dapat memberikan contoh kearifan Gus Dur, supaya dalam perjalanannya memberi kesejukan bagi masyarakat semua," kata Prabowo.

Haul ke-4 Gus Dur ini dikunjungi sekitar 4.000 orang dari sejumlah pesantren, majelis taklim, dan kalangan umum di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

Selain Prabowo, tampak pula pejabat lainnya. Seperti Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi, Kapolri (Jend) Sutarman, tokoh agama Frans Magnis Suseno, dan beberapa duta besar negara sahabat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com