Globalisasi pengharapan
Dewasa ini, tumbuh kekuatan yang sedang berkembang secara luar biasa cepat dan menegaskan fakta kehadiran globalisasi pengharapan.
Globalisasi pengharapan itu mewajah dalam kekuatan perdamaian, bela rasa, kesetaraan, dan keadilan. Ia menjadi semacam gerakan perdamaian universal yang menyentuh realitas plural tanpa membedakan latar belakang agama, etnis, suku, dan golongan.
Globalisasi pengharapan mekar laksana bunga di musim semi dan mengembangkan solidaritas terhadap para korban bencana, kekerasan, dan ketidakadilan!
Ini membenarkan pernyataan Renè Girard, dalam bukunya I See Satan Fall Like Lightning (2001:161-169) yang mengatakan, ”Sekarang ini, sejumlah orang mulai mengalami perasaan-perasaan bela rasa pada semua korban di mana pun mereka berada. Ketika sementara orang di dunia tidak menemukan bela rasa, kita telah membuat bela rasa semakin mendunia!”
Bela rasa yang mengglobal tampak dalam gerakan dan komunitas yang berjuang demi keadilan ekonomis, keseimbangan ekologis, kesetaraan hak-hak asasi manusia, dan kerja sama kehidupan bersama lintas iman. Mereka juga berjuang bagi hak anak-anak, kaum perempuan, kaum minoritas tertindas, bahkan melawan neoglobalisasi liberal.
Bahkan, kendatipun pemrakarsa globalisasi pengharapan itu hanya sekelompok kecil orang saja, meminjam penuturan Arnold Toynbee, mereka akan menjadi ”minoritas kreatif” untuk masa depan kehidupan umat manusia!
Cepat atau lambat, gerakan bersama atas nama perdamaian, keadilan, bela rasa, dan hak-hak asasi manusia akan meruntuhkan struktur-struktur kekuasaan dan dominasi ketidakadilan dan menjadi gelombang implementasi moralitas pengharapan bagi kita.
Maka, perayaan Natal yang tidak mengimplementasikan moralitas pengharapan hanya akan menjadi pepesan kosong dan jauh dari pesan sejati kelahiran Yesus Kristus bagi umat manusia seluas dunia sepanjang masa. Selamat Natal!
Aloys Budi Purnomo Pr, Rohaniwan, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan, Tinggal di Semarang Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.