Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Polri soal Membengkaknya Dana Pengamanan Pemilu 2014

Kompas.com - 18/12/2013, 22:51 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Republik Indonesia mengakui, anggaran pengamanan Pemilu 2014 mendatang jauh lebih besar daripada Pemilu 2009. Namun, Polri memiliki alasan tersendiri sehingga anggaran pengamanan tersebut membengkak hingga dua kali lipat dari tahun lalu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar mengatakan, setidaknya terdapat 419.213 personel kepolisian yang akan diterjunkan dalam pengamanan tersebut. Sementara jumlah tempat pemungutan suara (TPS) dan daftar pemilih tetap (DPT) yang telah terdata di Komisi Pemilihan Umum (KPU) jauh lebih besar daripada pemilu sebelumnya.

"Dari sisi jumlah TPS sekarang 519.920 TPS, dengan jumlah DPT 171.265.442 orang," kata Boy di Mabes Polri, Rabu (18/12/2013).

Diketahui, untuk pelaksanaan pemilu yang akan datang, Polri telah mengajukan anggaran sebesar Rp 3,59 triliun untuk dana pengamanan. Dana tersebut jauh lebih besar daripada pemilu sebelumnya yang hanya Rp 1,9 triliun. Sayangnya, hingga saat ini, meski pengajuan anggaran tersebut telah disahkan DPR, pemerintah belum mencairkannya, padahal saat ini telah masuk ke tahap Pemilu 2014, yakni verifikasi daftar pemilih tetap (DPT).

Selain itu, Boy menambahkan, alasan membengkaknya anggaran pengamanan Pemilu 2014 lantaran sebagian digunakan untuk cadangan pengamanan jika terjadi putaran kedua pemilu presiden dan wakil presiden. Namun, Boy memastikan, anggaran itu tak akan dicairkan seluruhnya jika pilpres cukup satu putaran.

"Tahapan pilpres direncanakan pengamanan oleh Polri dipersiapkan sampai dua putaran. Apabila ternyata hanya dilaksanakan satu putaran, kelebihan anggaran akan dikembalikan ke kas negara, tidak dapat dicairkan oleh Polri," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Nasional
Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Nasional
Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Nasional
PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

Nasional
Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Nasional
Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Nasional
Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Nasional
Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Nasional
Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com