“Lebih baik dia menutup potensi kerawanan itu daripada bicara politis seperti ini dan membuat kita menduga-duga,” ujar Mahfudz saat dihubungi, Kamis (12/12/2013).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu pun mengatakan, permintaan Presiden agar partai politik menahan diri justru terkesan sebagai sebuah tudingan tak beralasan. Menurutnya, partai politik selama ini justru bersikap kritis terhadap para penyelenggara pemilu.
“Kami justru ingin agar pemilu berjalan lancar, aman, dan demokratis. Aneh juga kalau potensi kerawanan ini diarahkan ke partai politik. Kalau pemilu tidak berjalan lancar, yang rugi parpol sendiri,” kata Mahfudz.
Ia menjelaskan, pemerintah sebaiknya mencermati soal kerawanan kecurangan pemilu yang bisa terjadi pada pendistribusian logistik pemilu. Mahfudz menuturkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum memberikan anggaran untuk pengamanan pendistribusian logistik pemilu. Akhirnya, proses pengamanan pun menggunakan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Akan tetapi, dana Rp 100 miliar yang disiapkan untuk TNI terkait pendistribusian logistik ini ternyata belum disetujui Kementerian Keuangan.
“Sekarang potensi kerawanan ini harus segera ditutup, jangan melemparkan dugaan, termasuk ke parpol,” imbuhnya.
Gangguan Pemilu 2014
Presiden menyebut ada elemen-elemen tertentu yang merancang gerakan untuk mengganggu keamanan dan ketertiban menjelang Pemilu 2014. Presiden mengatakan telah menerima laporan dari Kepala Polri Jenderal (Pol) Sutarman.
"Saya dapat laporan dari Kapolri, ada elemen-elemen yang merancang gangguan keamanan dan ketertiban di tempat-tempat tertentu. Sudah diikuti dan Insya Allah bisa dicegah. Ini mungkin seolah-olah berkaitan dengan pemilu, padahal tidak," kata Presiden saat jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (12/12/2013), Jakarta, sebelum melakukan kunjungan kerja ke Jepang.
Presiden menilai wajar menghangatnya situasi politik menjelang Pemilu 2014. Namun, Presiden menyerukan kepada para elite parpol dan seluruh politisi untuk tetap menahan diri selama kampanye. "Ada batas kepatutan dalam kampanye pemilu agar rakyat tidak jadi korban. Saya senang selama ini kolega-kolega saya para elite dan politisi pada saatnya mampu menjaga keteduhan pelaksanaan kampanye," kata Presiden.
"Namun, tidak mustahil ada pihak-pihak tertentu dengan motif tertentu yang tidak baik. Solusinya, di samping masyarakat luas tetap waspada, jajaran pemerintah, terutama aparat keamanan dan penegak hukum, harus berkerja ekstra. Boleh politiknya menghangat, tapi keamanan ketertiban masyarakat dapat kita jaga," pungkas Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.