Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angelina Sondakh Depresi atas Putusan MA

Kompas.com - 06/12/2013, 21:42 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Karena hukumannya diperberat Mahkamah Agung jadi 12 tahun penjara, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Angelina Sondakh alias Angie menjadi depresi. Ayahnya, Lucky Sondakh mengatakan bahwa jiwa Angie tengah tertekan.

“Yang keberatan itu pasti ada kan, depresi kan, tapi belum bisa komentar, ya tapi tadi dirawat,” kata Lucky di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (6/12/2013) saat mendampingi Angie diperiksa KPK.

Lucky datang ke Gedung KPK setelah mendengar pemberitaan bahwa Angie pingsan seusai diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang pembelian saham perdana PT Garuda Indonesia.

Lucky melanjutkan, Angie merasa keberatan atas putusan kasasi yang memperberat hukumannya jadi 12 tahun penjara dari 4,5 tahun penjara. Selain hukuman penjara, majelis kasasi menjatuhkan pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti senilai Rp 12,58 miliar dan 2,35 juta dollar AS (sekitar Rp 27,4 miliar).

Sebelumnya, baik Pengadilan Tindak Pidana Korupsi maupun Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tidak menjatuhkan pidana uang pengganti. “Kalau memang setimpal dengan perbutannya ya oke, tidak ada masalah, tapi kan kita lihat ada keanehan, kejanggalan, itu yang bikin dia depresi,” tutur Lucky.

Namun, Lucky yang pernah menjadi Rektor Universitas Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, itu enggan menjelaskan lebih jauh ihwal kejanggalan yang dia maksudkan itu. “Saya tidak mau komentar,” katanya.

Sebelumnya Angie pingsan seusai diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang pembelian saham perdana PT Garuda Indonesia. Kasus ini melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat. Angie pingsan dalam mobil tahanan di tengah perjalanan kembali ke Lapas Pondok Bambu sore tadi. Karena pingsan, Angie dibawa lagi ke Gedung KPK sekitar pukul 16.15 WIB untuk diperiksa oleh dokter KPK.

Kemudian sekitar pukul 19.00 WIB, Angie kembali di bawa ke Lapas Pondok Bambu setelah siuman. Saat memasuki mobil tahanan yang akan mengantarkannya ke lapas, Angie didampingi Lucky. Putri Indonesia 2001 itu tampak berlindung di belakang bahu kanan ayahnya. Angie tampak lemas dan matanya terlihat sembab.

Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, Angie mengaku pusing karena lampu kilat para pewarta. Johan juga menduga Angie tengah tertekan jiwanya. Namun Johan membantah kalau tim penyidik KPK memeriksa Angie dalam keadaan sakit dan tertekan. Menurut Johan, selama pemeriksaan KPK, Angie mengaku sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com