"Saya tidak akan komentar tentang itu (duet Rhoma-Jokowi). Tiba-tiba ada kesan Rhoma Irama kegenitan karena mau berpasangan dengan Jokowi. Ini jadi bias," kata Rhoma dalam perbincangan dengan wartawan di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2013).
Selain soal Jokowi, dia juga enggan berkomentar soal siapa pun tokoh yang akan digandengnya menjadi calon wakil presiden (cawapres) nanti. Selain tidak ingin dipandang genit, Rhoma menilai, saat ini belum waktu yang tepat untuk membahas soal koalisi. Dia mengatakan, saat ini semua partai politik (parpol) berkonsentrasi pada pemenangan pemilihan anggota legislatif (pileg).
Seperti diberitakan, Rhoma Irama yang ingin mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilihan Presiden 2014 mengklaim ideal jika berpasangan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai capres dan cawapres. Menurut Rhoma, ia dan Jokowi sama-sama merakyat.
"Dalam politik tidak ada yang tidak mungkin. Kalau Rhoma pasangan sama Jokowi sangat mungkin. Ini bisa jadi pasangan ideal. Saya rasa seperti itu," ujar Rhoma.
Kesamaan dirinya dan Jokowi, kata Rhoma, karena latar belakang dirinya sebagai penyanyi dangdut yang dianggap milik rakyat.
"Saya lihat beliau (Jokowi) orang yang merakyat. Lalu, dangdut itu juga kan segmennya rakyat dan punya rakyat," ujar Rhoma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.