Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Lemah, KPK Didesak Tingkatkan Fungsi Koordinasi-Supervisi

Kompas.com - 29/11/2013, 17:49 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fungsi koordinasi dan supervisi yang dimiliki Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) terhadap lembaga penegak hukum lainnya seperti Kepolisan dan Kejaksaan dianggap belum maksimal. KPK dinilai harus memperbaiki kembali fungsi koordinasi dan supervisi tersebut.

"Kalau masalah penindakan dan pencegahan, kita tahu KPK perannya sudah sangat maksimal dengan menjerat aktor-aktor korupsi besar seperti AM (Akil Mochtar) dan DS (Djoko Susilo). Tapi untuk fungsi koordinasi dan supervisinya masih lemah," kata aktivis Indonesia Corruption Watch Tama S Langkun saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (29/11/2013).

Tama menjelaskan, dari 6.327 laporan pengaduan yang masuk ke KPK, sebanyak 3.013 laporan tidak ditindaklanjuti, 2.183 laporan dikembalikan kepada pelapor untuk dimintai keterangan lebih lanjut, 990 laporan diteruskan ke internal KPK. Dari seluruh laporan yang masuk itu, hanya 141 laporan yang diteruskan ke instansi penegak hukum lain.

"Kalau dipresentasekan, laporan yang diteruskan ke instansi lain hanya 2,23 persen. Artinya hanya sedikit sekali," lanjut Tama.

Meski demikian, kata dia, memang ada peningkatan jumlah pelaksanaan koordinasi dan supervisi yang dilakukan KPK dari tahun ke tahun. Pada 2004, penanganan koordinasi dan supervisi KPK hanya berjumlah 8 kasus. Di tahun 2007, jumlahnya hanya sedikit meningkat menjadi 31 kasus.

Pada tahun 2010, penanganan koordinasi dan supervisi di KPK dinilai sudah mulai terstruktur dengan jumlah mencapai 290 kasus. Pada tahun lalu, jumlahnya kembali meningkat ke angka 462 kasus.

"Namun, tetap saja penanganan koordinasi dan supervisi ini masih tidak sebanding dengan fungsi penindakan dan pencegahan yang dimiliki KPK," pungkas Tama.

Hal serupa disampaikan mantan Pimpinan KPK periode 2003-2007 Erry Riyana. Dia menilai, supervisi dan koordinasi KPK adalah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pimpinan saat ini. Instansi penegak hukum lain juga harus mendukung pekerjaan rumah KPK itu.

"Intinya KPK bersama lembaga yang dikoordinasi dan disupervisinya itu harus saling berkomunikasi dan bersinergi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com