Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WCF Berakhir, Hasilkan Bali Promise

Kompas.com - 27/11/2013, 05:59 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

Perhelatan akbar World Culture Forum (WCF) di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, berakhir pada Selasa 26 November 2013, ditandai dengan pembacaan 'Bali Promise', sebelum ditutup secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh.

"Bali Promise" dibacakan oleh delegasi internasional Audrey Harare Chihota Charamba dari Zimbabwe, Shireen Mohammad Azis dari Irak dan David Throsby dari Australia. Di antaranya, mereka menyerukan pada para pemerintah untuk berkomitmen agar mengintegrasikan budaya dalam Agenda Pembangunan yang Berkelanjutan pasca-2015.  

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh dalam pidato penutupan WCF mengucapkan terima kasihnya kepada para partisipan atas kontribusi mereka mewujudkan inisatif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Seluruh peserta memberi andil dalam mewujudkan World Culture Forum menjadi kenyataan. Forum ini adalah tempat menyatakan masalah keberagaman budaya dunia. Dengan peluncuran Bali Promise, saya berharap tujuan bersama untuk pembangunan yang berkelanjutan global akan tercapai," ujar M Nuh.

Senada dengan M Nuh, Francesco Bandarin yang mewakili UNESCO pun memuji pelaksanaan forum ini. Dalam sambutannya seusai penutupan, bandarin mengemukakan, "Kami sangat bahagia atas kerjasama yg baik di WCF ini, sehingga kita menuai hasil yang baik," kata Bandarin.

Selanjutnya Bandarin menandaskan, setidaknya ada dua hal penting yang diamanahkan oleh forum ini. Pertama, sudah saatnya menempatkan budaya di dalam mainstream dari pembangunan yang berkelanjutan. "Yang kedua, setiap negara harus menempatkan kebudayaan pada politik internasional mereka, sehingga seluruh bangsa menempatkan budaya di dalam mainstream pembangunan yang berkelanjutan," tegas Bandarin.

Sementara, Menteri Pendidikan dan Kebudayssn M Nuh memberikan beberapa catatan. Pertama, bahwa bangsa indonesia tidak boleh minder untuk menciptakan gagasan-gagasan besar yang berdampak dunia. "Kita harus percaya diri, siapapun punya kesempatan untuk menyampaikan gagasan besar. Dengan kesejarahan yang kita punya, maka sudah saatnya gagasan-gagasan besar kita telorkan kembali. Apalagi kalo kita percaya pada siklus 7 abad. Pada abad 7 kita jaya, 14 jaya, 21 ini kita akan jaya lagi,"  terang Nuh.

Yang kedua, lanjut Nuh, bahwa kekuatan dari budaya yang bisa lintas agama, etnik, bngsa, negara, dan macam-macam batasan, memiliki kekuatan sendiri, termasuk lintas sosial. "Kita ingin masukan itu ke dalam mainstream, sehingga bisa kita masukan ke sistem pendidikan kita. Yang ketiga, apa yang kita harapkan bagi Indonesia ke depan, yang kita tuju 20 atau 30 tahun ke depan. Pada seratus tahun Indoensia merdeka nanti, percayalah Indonesia akan menjadi negara besar. Syaratnya harus memiliki tradisi dan budaya yang unggul, termasuk di dalamnya nilai-nilai kemanusiaan, sehingga kesantunan, kejujuran, toleransi, respek, itu yang harus kita bangun."

Sementara tokoh pendidik Azumardi Azra yang juga jadi moderator sekaligus pembicara di forum ini mengatakan, "Tidak ada aspek yang tidak dibahas, mulai dari konseptual, ini dicakup semua dalam 14 poin, kebudayaan perlu menjadi bagian integral dari jalannya bangsa ini, karena budaya adalah motor penggerak bagi pembanbunan yang berkelanjutan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com