Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansel Kantongi 16 Calon Dewan Etik MK

Kompas.com - 22/11/2013, 11:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Seleksi anggota Dewan Etik Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan telah mengantongi 16 nama calon pengawas hakim konstitusi. Mereka akan segera dipublikasikan.

"Kurang lebih sudah ada 16 nama dari berbagai pihak, baik yang mendaftarkan diri maupun didaftarkan orang lain," kata anggota pansel Dewan Etik Slamet Effendy Yusuf seperti dikutip Antara, Jumat (22/11/2013).

Slamet menyatakan, pihaknya masih membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mendaftarkan diri atau didaftarkan orang lain sampai 28 November 2013.

"Setelah itu nama akan dipublikasi untuk mendapatkan respon masyarakat. Baru selanjutnya pada tanggal 3 Desember kami putuskan bagi mereka yang kita tetapkan jadi anggota Dewan Etik MK," ujar dia.

Sambil menunggu adanya partisipasi pendaftaran dari masyarakat, pansel akan memilah dari nama-nama calon telah mendaftarkan diri, mana yang memenuhi persyaratan. Persyaratan itu antara lain jujur, adil, tidak memihak, memiliki usia paling rendah 60 tahun, berwawasan luas dalam etika hakim serta memiliki integritas.

Adapun kriteria anggota Dewan Etik Hakim Konstitusi mengacu kepada peraturan yang telah dikeluarkan MK antara lain terdiri dari tiga orang, yakni seorang mantan hakim konstitusi, seorang akademisi dan seorang lainnya adalah tokoh masyarakat.

Dewan Etik Hakim Konstitusi merupakan badan pengawas hakim konstitusi yang digagas MK, dan akan berada di bawah Kesekretariatan Jenderal MK. Mereka digadang-gadang akan bekerja secara independen untuk menerima dan mengkaji laporan masyarakat terhadap perilaku hakim-hakim yang melanggar kode etik.

Pembentukan Dewan Etik Hakim Konstitusi tersebut menyusul wacana diperlukannya pengawasan terhadap hakim konstitusi pasca-tertangkapnya mantan Ketua MK, Akil Mochtar, atas dugaan praktik penerimaan suap sengketa pilkada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Beri Rekomendasi Herman Deru-Cik Ujang untuk Pilkada Sumsel dan Murad-Michael ke Pilkada Maluku

Demokrat Beri Rekomendasi Herman Deru-Cik Ujang untuk Pilkada Sumsel dan Murad-Michael ke Pilkada Maluku

Nasional
Indonesia Lolos Putaran Tiga Kualifikasi Piala Dunia, Jokowi: Ini Sebuah Sejarah

Indonesia Lolos Putaran Tiga Kualifikasi Piala Dunia, Jokowi: Ini Sebuah Sejarah

Nasional
Tanggal 12 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
PPP Tak Lolos ke Parlemen Buntut 'Gagap' Menghadapi Perubahan Pemilih

PPP Tak Lolos ke Parlemen Buntut "Gagap" Menghadapi Perubahan Pemilih

Nasional
Gus Halim Ingin Realisasikan Bank Desa Terbentuk di Setiap Desa

Gus Halim Ingin Realisasikan Bank Desa Terbentuk di Setiap Desa

Nasional
Pertama Kali, Jemaah Haji Indonesia Dapat Paket Konsumsi Lengkap Selama Armuzna

Pertama Kali, Jemaah Haji Indonesia Dapat Paket Konsumsi Lengkap Selama Armuzna

Nasional
Saat Wakapolri Berlari Kecil Dicecar Wartawan soal DPO Vina Cirebon dan Kasus Polwan Bakar Suami

Saat Wakapolri Berlari Kecil Dicecar Wartawan soal DPO Vina Cirebon dan Kasus Polwan Bakar Suami

Nasional
LPSK: Keterangan Saksi Kasus Vina Inkonsisten dan Tak Bersesuaian

LPSK: Keterangan Saksi Kasus Vina Inkonsisten dan Tak Bersesuaian

Nasional
Kejagung Periksa Eks Dirut Antam Terkait Korupsi Pengelolaan Emas 109 Ton

Kejagung Periksa Eks Dirut Antam Terkait Korupsi Pengelolaan Emas 109 Ton

Nasional
Duga LHKPN Banyak yang Tidak Benar, KPK: Karena Enggak Ada Sanksi

Duga LHKPN Banyak yang Tidak Benar, KPK: Karena Enggak Ada Sanksi

Nasional
'Tak Ada Cara Lain yang Bisa Antarkan PPP Lolos ke Parlemen'

"Tak Ada Cara Lain yang Bisa Antarkan PPP Lolos ke Parlemen"

Nasional
Korban Judi 'Online' Terus Berjatuhan, DPR: Tidak Bisa Main-main Lagi

Korban Judi "Online" Terus Berjatuhan, DPR: Tidak Bisa Main-main Lagi

Nasional
Jokowi Saksikan Langsung Laga Indonesia Vs Filipina di GBK

Jokowi Saksikan Langsung Laga Indonesia Vs Filipina di GBK

Nasional
Tak Musuhi Parpol Apa pun, PKS Terbuka Gandeng PDI-P di Pilkada Jakarta

Tak Musuhi Parpol Apa pun, PKS Terbuka Gandeng PDI-P di Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com