Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Suap Bupati Buol Ditulis untuk Pembelian "Spare Part"

Kompas.com - 18/11/2013, 16:20 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Karyawan bagian keuangan PT Hardaya Inti Plantation (HIP), Dede Kurniawan Wahyudi, mengaku diperintahkan oleh atasannya, Arim, selaku financial controller, untuk menyiapkan uang yang akan diberikan kepada mantan Bupati Buol, Amran Batalipu. Untuk menutupi pengeluaran itu, Arim meminta Dede agar mencatatkannya sebagai pembelian spare part (suku cadang).

"Pak Arim panggil saya untuk siapkan cek Rp 1 miliar dalam empat cek. Lalu, ditransfer ke Pak Yani Anshori. Kemudian, tanggal 21 Juni 2012, saya juga diminta Pak Arim atas perintah Pak Totok untuk siapkan 8 cek senilai Rp 2 miliar," kata Dede ketika bersaksi untuk terdakwa Totok Lestiyo dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (18/11/2013).

Dia mengatakan, pengeluaran uang juga atas perintah Totok, bukan Hartati. Hartati sebelumnya juga mengaku tidak tahu jika Totok telah membuat perjanjian untuk memberi uang sumbangan pemilu kepala daerah (pilkada) sebesar Rp 3 miliar untuk Amran. Dede pun membenarkan bahwa uang akan digunakan untuk pencalonan Amran yang maju pada pilkada saat itu.

"Itu untuk pilkada Pak Amran," katanya.

Seperti diketahui, Totok Lestiyo disangkakan menyuap Amran Batalipu, mantan Bupati Buol, Sulawesi Tengah, sebesar Rp 3 miliar, terkait penerbitan izin usaha perkebunan (IUP) dan hak guna usaha (HGU) atas lahan di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah.

Adapun dalam kasus ini, Hartati sudah lebih dulu divonis 2 tahun 8 bulan kurungan dan denda Rp 150 juta subsider kurungan 3 bulan penjara.

Selaku direktur utama PT Hardaya Inti Plantation dan PT Cipta Cakra Murdaya (CCM), Hartati terbukti melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dan berkelanjutan dengan memberikan uang senilai total Rp 3 miliar kepada Bupati Buol Amran Batalipu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com