Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Ragu Surat di Rumah Anas Dikirimkan oleh Pegawainya

Kompas.com - 13/11/2013, 20:06 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi meragukan surat kaleng yang ditujukan kepada mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum berasal dari pegawai di institusi penegak hukum tersebut. Surat itu kini diamankan tim penyidik KPK untuk diklarifikasi lebih lanjut asal-usulnya.

”Kami tidak yakin itu dari pegawai KPK,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Rabu (13/
11/2013).

Dia membenarkan tim penyidik KPK menyita surat kaleng yang katanya dari pegawai KPK itu saat penggeledahan di kediaman Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (12/11/2013). Menurut Johan, surat itu diserahkan kepada pengawas internal KPK untuk ditelusuri lebih jauh. Jika benar surat itu dikirimkan oleh pegawai KPK ketika Anas sudah berstatus tersangka Hambalang, katanya, si pegawai tersebut bisa saja dianggap melanggar kode etik.

Johan juga mengatakan, pihaknya sudah mencoba menghubungi nomor telepon yang tertera di surat tanpa nama pengirim tersebut. Namun, nomor telepon itu tidak dapat dihubungi. ”Nomor teleponnya mati, tidak bisa dikontak, namanya tidak ada, hanya nomor telepon saja,” katanya.

Juru Bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Ma’mun Murod sebelumnya mengatakan bahwa surat itu di antaranya menyebutkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima sejumlah dana untuk kampanye 2009.

Adapun PPI merupakan organisasi masyarakat yang digagas Anas beserta loyalisnya. Menurut Murod, dugaan penerimaan aliran dana ini berdasarkan penuturan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dalam berita acara pemeriksaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com