Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Mega dan Jokowi Makin "Mesra"?

Kompas.com - 12/11/2013, 13:05 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kebersamaan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang makin intensif belakangan ini menimbulkan asumsi pencalonan Jokowi sebagai presiden yang kian nyata. Ada apa di balik kemesraan Mega dan Jokowi ini? PDI Perjuangan melihat bahwa saat ini Mega tengah mendidik Jokowi.

"Ketika Bu Mega tampil bersama Pak Jokowi itu merupakan salah satu sorotan terhadap kebijakan publik di Jakarta. Jadi, wajar kalau partai dan Bu Mega memberikan suatu back-up politik kepada Pak Jokowi," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristyanto saat dihubungi Selasa (12/11/2013).

Menurut Hasto, Jokowi dan Megawati memiliki kesamaan dalam visi memimpin. Oleh karena itu, Megawati berusaha membantu Jokowi dengan pengalamannya sebagai Presiden pada masa-masa sulit dan kritis.

"Jadi, wajar adanya pendampingan dari Ibu Megawati terhadap Pak Jokowi maupun terhadap kader yang lainnya, termasuk Pak Ganjar dan lainnya," imbuh Hasto.

Hasto menuturkan, Megawati kerap mengajarkan Jokowi dengan hal-hal yang kerap dianggap "remeh temeh", tetapi sebenarnya substansial. Misalnya, Hasto menceritakan Megawati dan Jokowi pernah makan bersama di warteg. Hal ini bukan tanpa tujuan. Menurut Megawati, warteg bisa menjadi kekuatan untuk memenuhi kebutuhan isi perut rakyat.

"Pada saat bersamaan bicara tentang soal capres dan cawapres, harus dilengkapi dengan adanya suatu konsepsi pemerintahan ke depan dan itu yang terus-menerus ditanamkan Bu Mega," imbuh Hasto.

Saat ditanyakan soal kemungkinan Jokowi dideklarasikan sebagai capres, Hasto menuturkan bahwa partainya belum menentukan. PDI Perjuangan, kata Hasto, akan mendeklarasikan capresnya pada momentum yang tepat.

Sebelumnya, Megawati dan Jokowi kerap tampil bersama. Terakhir, Megawati dan Jokowi tampil bersama dalam acara pemutaran film dokumenter tentang sampah. Keduanya pada akhir pekan lalu juga meninjau wilayah percontohan konservasi Ciliwung di Saung Komunitas Ciliwung-Condet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com