Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Kritik Kampanye Pro Rakyat

Kompas.com - 04/11/2013, 20:53 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengkritik pihak-pihak yang hanya berpikir dan bertindak dengan emosional ketika menyikapi kebijakan pemerintah. Apalagi menjelang Pemilu 2014, banyak pihak yang memanfaatkan situasi perekonomian untuk menyerang lawan politik.

Kritikan itu disampaikan Presiden saat bersilatuhrahim dengan Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (4/11/2013).

"Kadang-kadang di negeri kita terlalu banyak pikiran dan cara-cara emosional. Kurang subur terkadang pikiran dan tindakan rasional. Kita sekarang ini sedang persiapan pemilu. Kalau kita tidak sadar bahwa negeri ini terus kita bangun bergerak ke depan, termasuk perekonomian kita, maka bisa jadi untuk kepentingan politik, kepentingan pilpres, yang diceritakan sesuatu yang emosional, kurang rasional. Sehingga orang yang berpikir jernih tidak dapat tempat, takut dianggap tidak pro rakyat, tidak nasionalistis," kata Presiden.

Presiden yakin jajaran pemerintah dan pengusaha juga cinta Tanah Air. Namun, kata dia, jika setiap tindakan mereka selalu dicurigai atau dituduh tidak pro rakyat, maka langkahnya bisa berubah mengikuti arah yang tidak benar. Ketika pemilu selesai, kata dia, baru sadar jalan yang diambil keliru.

"Karena hanya untuk meramaikan kampanye biar dianggap mereka yang paling mencintai negerinya, yang lain tidak. Sehingga solusinya, pikirannya barangkali keliru. Rakyat barangkali tidak sempat katakan keliru, tapi sejarah mencatat," kata Presiden.

Presiden lalu berpesan kepada jajaran pemerintah dan pengusaha. "Di tengah-tengah musim politik, orang bicara apa saja tegurlah. Bahwa kita punya tujuan, kita punya sasaran, logis berpikir kita, tidak bertentangan dengan UUD 1945, semua jelas tujuannya, mari kita lakukan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com