Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Spekulasi Tak Makin Liar, Ungkap Identitas Bunda Putri

Kompas.com - 18/10/2013, 11:28 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari mendesak pihak terkait segera mengungkap identitas Bunda Putri kepada publik. Desakan itu tak hanya ia tujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tetapi juga kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menangani kasus dugaan korupsi yang di dalamnya tercatat peran dan nama Bunda Putri.

Hajriyanto menjelaskan, KPK sebagai pihak yang sedang menangani kasus-kasus korupsi terkait Bunda Putri perlu merespons pertanyaan masyarakat terkait sosok misterius itu. Terlebih lagi, kabar mengenai Bunda Putri terus meluas dan menyinggung wilayah yang sangat sensitif secara politik.

"Ini menyangkut tokoh yang dianggap memiliki hubungan istimewa secara politik dan ekonomi dengan Bunda Putri. Jika tak segera diungkap, semuanya akan semakin liar," kata Hajriyanto, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (18/10/2013).

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini menegaskan, dari hari ke hari, dugaan masyarakat tentang sosok Bunda Putri semakin spekulatif. Terlebih lagi, berbagai foto Bunda Putri dengan sejumlah menteri dan orang dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah beredar luas di media sosial.

Kompas.com/SABRINA ASRIL Wakil Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat Hajriyanto Y Thohari.

Selain KPK, Hajriyanti juga mendesak Presiden SBY untuk memenuhi janjinya membuka identitas Bunda Putri kepada masyarakat. Karena setelah menggelar jumpa pers dan membantah mengenal Bunda Putri, Presiden SBY berjanji akan segera membuka hasil penelusuran yang dilakukan pada sosok Bunda Putri.

"Pihak yang selama ini berjanji untuk memberi keterangan juga harus menyampaikan klarifikasinya, termasuk Presiden yang sudah menugaskan orang-orang terdekatnya untuk menelusuri sosok Bunda Putri," ujarnya.

Sosok Bunda Putri muncul dalam rekaman percakapan telepon antara Ridwan Hakim, anak Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin; dan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Bunda Putri kembali disebut Luthfi saat bersaksi dalam persidangan untuk terdakwa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (10/10/2013).

Luthfi bahkan menyebut Bunda Putri sebagai orang dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan kerap membawa dan menyampaikan pesan SBY. SBY pun langsung membantah keras kesaksian Luthfi itu dan menyatakan Luthfi 2.000 persen bohong.

Pada konferensi pers di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Kamis malam, SBY pun menyatakan belum memiliki data lengkap Bunda Putri, dan dalam 1-2 hari akan mendapatkannya. Pengakuan seorang kerabat Bunda Putri di Desa Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang enggan namanya disebutkan, Bunda Putri memang banyak mengenal pejabat negara dan petinggi partai.

"Kalau pulang kampung, dia (Bunda Putri) sering pamer kedekatannya dengan para pejabat. Dia sengaja teleponan pakai loudspeaker supaya saya bisa mendengar siapa yang omong dengan dia," tuturnya kepada Kompas.

Menurut dia, seorang mantan menteri, yang kini tersandung kasus dugaan korupsi proyek pembangunan kompleks olahraga di Hambalang, pun pernah datang ke rumah Bunda Putri di Cilimus, akhir Desember 2012. Para petinggi salah satu partai politik, yang kini tersandung kasus dugaan suap kuota daging sapi impor, mendatangi rumah Bunda Putri di Cilimus pada Lebaran 2013.

"Lebaran kemarin, dia (Bunda Putri) pulang bersama suaminya yang menjabat sebagai Dirjen Hortikultura (Kementerian Pertanian)," ujarnya.

Bunda Putri memiliki empat rumah mewah di Cilimus dan sebuah rumah mewah di Jalan Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Pejabat Kementan Beli Mikrofon Rp 25 Juta, SYL: Saya Pinjam Dek

Minta Pejabat Kementan Beli Mikrofon Rp 25 Juta, SYL: Saya Pinjam Dek

Nasional
Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

Nasional
Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

Nasional
BNPT: Indonesia Berkomitmen Tindak Lanjuti Resolusi Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

BNPT: Indonesia Berkomitmen Tindak Lanjuti Resolusi Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

Nasional
PKS Akui Komunikasi dengan Anies dan Sudirman Said untuk Pilkada DKI

PKS Akui Komunikasi dengan Anies dan Sudirman Said untuk Pilkada DKI

Nasional
Bantah Diam-diam Revisi UU MK, Wakil Ketua DPR Ungkit Menko Polhukam Saat Itu Minta Tak Disahkan sampai Pemilu

Bantah Diam-diam Revisi UU MK, Wakil Ketua DPR Ungkit Menko Polhukam Saat Itu Minta Tak Disahkan sampai Pemilu

Nasional
PKS Komunikasi Intens dengan PKB Cari Tandingan Khofifah-Emil Dardak

PKS Komunikasi Intens dengan PKB Cari Tandingan Khofifah-Emil Dardak

Nasional
Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim dan Ahmad Dhani di Surabaya

Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim dan Ahmad Dhani di Surabaya

Nasional
Pertahanan Udara WWF Ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

Pertahanan Udara WWF Ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

Nasional
Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, Termasuk Umrah, Bayar Kiai, dan “Service Mercy”

Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, Termasuk Umrah, Bayar Kiai, dan “Service Mercy”

Nasional
Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Nasional
Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL Saat Tak Ada Anggaran

Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL Saat Tak Ada Anggaran

Nasional
Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Nasional
Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Nasional
Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com