Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap Sutarman yang Terlalu Loyal kepada Atasan Dipertanyakan

Kompas.com - 17/10/2013, 12:38 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon tunggal Kapolri, Komisaris Jenderal Sutarman, dianggap terlalu loyal kepada atasannya. Loyalitas Sutarman ini pun dipersoalkan anggota dewan dalam uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Jumat (17/10/2013).

"Soal independensi pemilu, tahun ini tahun politik. Saudara kalau jadi akan diangkat oleh Presiden, katanya kekurangan Anda terlalu loyal kepada atasan. Kompolnas menambahkan kata 'terlalu' ini jadi masalah menjelang Pemilu," ujar anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo kepada Sutarman.

Menurut Bambang, sikap Sutarman yang terlalu loyal justru merupakan sebuah kelemahan. Oleh karena itu, ia pun mempertanyakan komitmen Sutarman yang sebelumnya menyebutkan akan menjamin netralitas Polri dalam Pemilu 2014.

"Apakah nanti kalau diperintahkan Presiden untuk mendukung partai tertentu, apakah saudara berani menolak dan mempertaruhkan jabatan jika dapat tekanan dari presiden untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum. Kami butuh komitmen Anda," ucap Bambang.

Sebelumnya, Sutarman menyinggung berkali-kali soal netralitas Polri dalam Pemilu 2014. Netralitas itu pun masuk dalam peringkat teratas dalam daftar 12 program prioritas yang dibuatnya jika lolos menjadi Kapolri.

"Saya berkomitmen untuk menjamin dan menjaga netralitas Polri dalam pelaksanaan Pemilu 2014," ucap Sutarman.

Ia mengatakan, pengamanan Pemilu 2014 akan dilakukan melalui pemantapan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif. Ia juga menegaskan anggota Polri tidak akan memihak dan tidak terlibat politik praktis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com