Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fathanah Gedor Pintu Tengah Malam untuk Pinjam Uang

Kompas.com - 26/09/2013, 17:08 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama sekaligus pemilik PT Intim Perkasa, Andi Pakurimba Sose, mengaku sering meminjamkan uang kepada terdakwa kasus dugaan suap pengaturan kuota impor daging sapi dan pencucian uang Ahmad Fathanah. Menurut Pakurimba, Fathanah biasanya datang tengah malam sambil menggedor pintu rumahnya untuk meminjam uang tunai.

"Dia biasa gedor rumah saya tengah malam kalau pinjam uang, dan saya kasih," ujar Pakurimba saat bersaksi untuk Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Dia mengaku tak ingat jumlah uang yang telah dipinjamkan kepada Fathanah. Pakurimba mengatakan, setiap meminjam uang, tak berapa lama Fathanah mengembalikannya dengan transfer. Terakhir, jumlah uang yang belum dikembalikan Fathanah sekitar Rp 1,8 miliar.

"Ada dia transfer ke rekening saya, istri saya, dan anak saya, Reiza atau Revi," katanya. Pakurimba membantah uang itu untuk mengamankan proyek. Uang itu menurutnya hanya pinjaman pribadinya kepada Fathanah.

Kesaksian lain, Pakurimba menjelaskan bahwa ia pernah mencantumkan nama Fathanah, Ahmad Maulana (rekan Fathanah), dan Hudzaifah Luthfi (anak mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq) sebagai direktur ataupun komisaris di perusahaannya.

Ketiganya membawa investor asal Korea untuk bekerja sama dengan perusahaan minyak milik Pakurimba itu. Menurut Pakurimba, nama-nama itu sekadar di atas kertas untuk membuat investor asal Korea percaya.

"Sebenarnya untuk menarik perhatian investor dan meyakinkan investor," terangnya. Namun, kerja sama itu gagal.

Dalam persidangan kali ini, jaksa juga menghadirkan istri Pakurimba, yaitu Evi Anggraini (Komisaris PT Intim Perkasa), dan anaknya, Andi Reiza Akbar Sose.

Sebelumnya jaksa juga meminta keterangan Andi Revi Sose. Pakurimba sendiri mengaku kenal Fathanah karena sama-sama berasal dari Sulawesi Selatan. Dalam dakwaan disebutkan, nama Fathanah tercantum sebagai direktur PT Intim Perkasa sejak 22 Februari 2011. Namun, Fathanah tidak pernah bekerja di perusahaan itu dan tidak menerima gaji. Fathanah juga disebut menerima sejumlah dana dari keluarga itu.

Dalam kasus ini, Fathanah didakwa melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang. Fathanah didakwa bersama-sama Luthfi menerima uang Rp 1,3 miliar dari PT Indoguna Utama terkait kepengurusan kuota impor daging sapi. Dia juga didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang dengan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membayarkan, dan membelanjakan harta kekayaan dengan nilai mencapai Rp 34 miliar dan 89.321 dollar AS. Diduga, harta tersebut berasal dari tindak pidana korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com