Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampokan Emas di Medan Terkait Buron Teroris LP Tanjung Gusta?

Kompas.com - 14/09/2013, 20:40 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Kepolisian masih mendalamai kasus perampokan sebuah toko emas di Medan pada Jumat (14/9/2013) kemarin. Barang bukti berupa rekaman CCTV menjadi petunjuk untuk mengungkap identitas pelaku. Diduga, pelaku yang menyatroni toko emas pada siang hari itu adalah komplotan teroris pimpinan Fadli Sadama, narapidana Lapas Tanjung Gusta Medan yang saat ini buron.

“Keterkaitan dengan itu masih kami dalami. Kalau memang jejak-jejak hasil olah TKP bisa ditemukan dan penelitian CCTV bisa menghasilkan gambar-gambar dari para pelaku, maka kami bisa lebih mudah mengungkapnya,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie, di Jakarta, Sabtu (14/9/2013).

Ronny juga enggan berspekulasi dengan kemiripan modus yang dilakukan para pelaku dengan kejadian perampokan di Tambora, Jakarta Barta dan perampokan bank CIMB Niaga yang melibatkan kelompok Fadli.

“Kami belum tahu apa motifnya, dan apakah mereka satu kelompok atau tidak. Yang jelas, polisi terus berjuang. Kami tidak bisa beranda-andai,” ujarnya.

Enam perampok bersenjata api beraksi merampok Toko Mas Suranta, Jalan Pertempuran, Medan, Jumat siang (13/9/2013). Pelaku langsung menembak lemari etalase berisi emas. Enam perampok berdasarkan rekaman CCTV membagi perannya.

Dua orang berjaga di luar dan empat masuk ke dalam sambil memakai helm. Steling (etalase) langsung ditembak dan semua pekerja langsung menunduk. Berdasarkan rekaman CCTV toko emas yang berada dekat jembatan layang Pulobrayan ini, kejadian berlangsung singkat. Hanya 3 menit 15 detik. Namun, empat perampok di dalam toko berhasil menggasak semua logam mulia yang terpajang di dua etalase. Diperkirakan emas yang digondol berjumlah 5 kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com