Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jazuli Akui Jual Mobil ke Fathanah untuk Biaya Kampanye

Kompas.com - 09/09/2013, 13:37 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat, Jazuli Juwaini, mengaku telah menjual Toyota Prado miliknya kepada Ahmad Fathanah, terdakwa kasus dugaan korupsi dan pencucian uang kuota impor daging sapi dengan harga sekitar Rp 600 juta. Hasil penjualan Prado tersebut, menurut Jazuli, dia gunakan untuk membiayai kampanye pemenangan dirinya dalam Pemilihan Gubernur Banten 2011.

"Saat itu, uang dari dia (Fathanah) buat pemilihan gubernur. Mobil dicicil tiga tahun. Selesai pilkada, saya butuh uang buat bayar utang," kata Jazuli saat ditemui di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta sebelum persidangan, Senin (9/9/2013).

Jazuli akan diperiksa sebagai saksi dalam persidangan kasus Fathanah siang ini. Lebih jauh, Jazuli mengungkapkan, uang 600 juta untuk Prado tersebut dibayarkan Fathanah, dicicil dengan cara ditransfer ke Mahmud Aliman. Menurutnya, Mahmud adalah anggota tim suksesnya.

KOMPAS/ALIF ICHWAN Petugas keamanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (7/3/2013) melintas di deretan mobil mewah yang disita KPK. Ada empat moil mewah milik Ahmad Fathanah terkait penyidikan kasus pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian. Mobil yang di sita oleh KPK yaitu mobil Toyota FJ Cruiser hitam dengan nomor polisi B 1330 SZZ, Toyota Alphard putih B 53 FTI, Toyota Land Cruiser Prado TX hitam B 1739 WFN, dan Mercy C 200 hitam B 8749 BS. Keempat mobil itu ditaksir mencapai Rp 4,3 miliar.
"Karena over credit, pembayaran dikirim ke rekening Haji Mahmud Aliman karena dia tim sukses. Sisa kredit dilunasi Ahmad Fathanah," ujar Jazuli.

Saat ditanya soal asal-usul uang Fathanah yang digunakan untuk membeli mobilnya, Jazuli mengaku tidak tahu. Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini mengaku kenal Fathanah sejak menjadi pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS. Dia mengenal Fathanah sebagai teman dari Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS.

"Pokoknya temannya Pak Luthfi," tambah Jazuli.

Sedianya, Jazuli diperiksa sebagai saksi Fathanah dalam persidangan pekan lalu. Namun, dia tidak memenuhi panggilan persidangan dengan alasan tengah bertugas di Turki.

Dalam persidangan sebelumnya, Mahmud Aliman mengakui diminta Jazuli untuk menampung uang cicilan mobil dari Fathanah di rekeningnya. Mahmud mengaku beberapa kali mengambil uang transferan dari Fathanah sesuai dengan permintaan Jazuli. Namun, Mahmud mengaku baru tahu kalau uang itu merupakan kiriman dari Fathanah setelah diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi beberapa waktu lalu.

Dalam kasus ini, Fathanah didakwa melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang. Fathanah didakwa bersama-sama Luthfi menerima uang Rp 1,3 miliar dari PT Indoguna Utama terkait kepengurusan kuota impor daging sapi. Dia juga didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang dengan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membayarkan, dan membelanjakan harta kekayaan yang nilainya mencapai Rp 34 miliar dan 89.321 dollar AS. Diduga, harta tersebut berasal dari tindak pidana korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com