JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta agar kedekatannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak dikaitkan dengan pencalonannya sebagai Presiden RI.
Ditemui di sela Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Jokowi mengakui dekat dengan Megawati, bahkan sering semeja makan dengan Megawai serta tokoh lain. Saat Rakernas memasuki jeda makan siang hari ini, Jokowi dan petinggi PDI Perjuangan mendampingi Megawati untuk makan siang di salah satu rumah makan khas Padang di Jakarta Utara.
"Enggak ada pembahasan soal capres. Kalau makan ya soal makanannya saja, soal ayam gorengnya, soal kepala kakapnya, soal rendangnya," canda Jokowi dengan diiringi tawa khasnya.
Jokowi menyadari bahwa dukungan kepada dirinya untuk duduk di kursi presiden terus mengalir. Namun, ia tidak ingin ambil pusing soal itu. Jokowi menegaskan, yang dilakukannya saat ini adalah fokus pada persoalan yang terjadi di Jakarta.
"Urusan saya itu yang masih berhubungan dengan Jakarta. Kalau politik, tanyakan ke DPP, tanya ke Bu Mega. Kalau tanya Ria Rio, Tanah Abang, baru saya jawab," kata Jokowi.
Dukungan dari internal partai terhadap pencapresan Jokowi semakin kuat dalam pembacaan pandangan umum Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan dalam Rakernas PDI Perjuangan hari ini. Meski begitu, belum ada keputusan resmi dari PDI Perjuangan terkait figur yang akan diusung sebagai capres 2014.
Saat menyampaikan pidato politiknya dalam Rakernas, Jumat (6/9/2013) kemarin, Megawati berkali-kali memuji Jokowi sebagai kader potensial dan memiliki getaran seperti mantan Presiden RI Soekarno. Di sisi lain Megawati menyiratkan baru akan mengambil keputusan terkait calon presiden setelah diselenggarakannya pemilihan anggota legislatif.
Sesuai hasil kongres, penentuan calon presiden PDI Perjuangan menjadi hak prerogatif Ketua Umum. Semua usulan yang mengemuka dalam rakernas hanya menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.