Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Jangan Sampai Alutsista Bagus, Prajuritnya Memble

Kompas.com - 30/08/2013, 15:06 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Jenderal (TNI) Moeldoko resmi menjabat Panglima TNI setelah dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/8/2013). Apa yang akan dilakukan Moeldoko untuk TNI?

Langkah pertama, Moeldoko mengatakan, ingin melakukan konsolidasi internal untuk memahami organisasi TNI. Ia memperkirakan tidak akan lama waktu untuk konsolidasi untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) TNI.

"Prajurit-prajurit TNI harus profesional. Di sisi lain harus militan. Jangan alutsistanya bagus, prajuritnya memble," kata Moeldoko seusai pelantikan.

Secara khusus, Moeldoko ingin memperbaiki secara serius kultur di TNI agar seluruh prajurit dapat memahami kehendak rakyat. Menurutnya, kultur menjadi persoalan utama di TNI lantaran masih adanya prajurit yang ugal-ugalan.

Langkah selanjutnya, Moeldoko ingin terus memodernisasi alutsista. Ia berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin baik sehingga alutsista semakin kuat. Alutsista terbaru yang masih berproses, kata dia, yakni pengadaan Helikopter Apache buatan Amerika Serikat.

Ketika disinggung persiapan menjelang Pemilu 2014, Moeldoko menekankan prajurit TNI harus menjunjung tinggi netralitas. Terkait pengamanan rangkaian pemilu, ia akan membicarakan lebih detail terkait teknis dengan Kepala Polri.

"Saya harus dapat menjamin seluruh prajurit saya netral. Ini yang harus kerja keras. Kami juga dapat berkontribusi dalam pemilu agar tidak ada hambatan apapun. Dari sisi (distribusi) logistik kami siap membantu," pungkas lulusan terbaik Akabri tahun 1981 itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com