Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 6 Tahun, Presiden Bersedia Lantik Lulusan IPDN

Kompas.com - 27/08/2013, 16:28 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


SUMEDANG, KOMPAS.com — Pascamaraknya tindak kekerasan di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya bersedia melantik pamong praja muda lulusan IPDN. Presiden akhirnya mau hadir setelah enam tahun absen dalam pelantikan.

"Ini kali pertama sejak 2006 karena ada kasus pemukulan itu. Suatu ketika dia (Presiden) mendengar tidak ada kasus kekerasan di IPDN. Lalu Presiden bersedia melantik," ujar Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi seusai upacara Wisuda Angkatan XX Praja IPDN, Selasa (27/8/2013) di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.

Pelantikan akan dilakukan di Kampus IPDN Jatinangor, Rabu (28/8/2013). Dia mengklaim, penurunan angka kekerasan praja yang lebih senior kepada yuniornya bisa dilakukan karena pihaknya telah sepakat untuk menertibkannya.

"Mulai 2009, sejak saya masuk jadi Mendagri, kami minta waktu IPDN dibenahi dulu. Kami benahi semua," lanjutnya.

Sejak pembenahan, setidaknya 45 praja IPDN diberhentikan karena melakukan kekerasan kepada sesama mahasiswa institut yang berada di bawah pengelolaan Kemendagri itu. Menurutnya, angka kekerasan di kampus itu kini semakin menurun. Meski demikian, dia meminta, kekerasan harus dihilangkan hingga tidak ada sama sekali.

"Bahkan momen-momen seperti ini (wisuda praja IPDN), saya bilang, saya tidak main-main, tidak ragu untuk memecat 10 sampai 20 orang kalau masih ada kekerasan. Orientasi dengan kekerasan itu harus dihentikan," tukas Gamawan.

Ia meminta mahasiswa IPDN untuk mengubah paradigma lama yang menerapkan kekerasan. Pasalnya, lanjut Gamawan, mahasiswa IPDN dididik untuk mengayomi dan membimbing masyarakat.

"Sekolah ini adalah sekolah para pamong. Saudara dididik bukan untuk perang, melainkan untuk mengayomi dan membimbing masyarakat kelak," tuturnya.

Ajakan untuk membenahi IPDN bukan hanya disampaikan kepada para pelajar, melainkan juga para pengajar, rektor, dan tenaga ahli. Tujuannya, lanjut Gamawan, agar IPDN menjadi kampus yang memadai di bidang pemerintahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com