Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja 18-23 Tahun Rentan Jadi Sasaran Perekrutan Teroris

Kompas.com - 21/08/2013, 01:18 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Remaja berumur 18 sampai 23 tahun dinilai rentan menjadi incaran perekrutan kelompok teroris. Pada usia-usia ini, remaja dianggap tidak memiliki pemahaman agama yang kuat dan mudah dicuci otak.

"Biasanya mereka masuk ke anak SMA atau mereka yang baru masuk semester pertama kuliah karena biasanya pemahaman agama mereka masih kurang. Selain itu, energi mereka masih besar," papar pengamat soal teroris, Al Chaidar, Selasa (20/8/2013).

Menurut Al Chaidar, perekrutan biasanya dilakukan melalui kegiatan dalam kelompok terbatas, termasuk pengajian. Bedanya, sebut dia, pengajian ini hanya diikuti sedikit orang, tak seperti pengajian yang lazim digelar unit kegiatan kerohanian di sekolah ataupun perguruan tinggi. Pola tersebut, kata dia, dipakai untuk memudahkan penanaman ideologi.

Al Chaidar memperkirakan saat ini ada sekitar 12.000 orang aktif dalam jaringan yang diduga terkait teroris di Indonesia. Dari jumlah itu, duga dia, sebanyak 2.000 sampai 3.000 di antaranya adalah para remaja berusia 18 sampai 23 tahun.

Kegiatan para terduga teroris itu, sebut Al Chaidar, terbagai dalam 9 kelompok besar, menyebar berupa sel-sel kecil sebagai sub-kelompok. "Sembilan kelompok itu adalah Abu Umar, Jamaah Islamiyah, Santoso, Tanzim Qoidatul Zihad, kelompok Medan, kelompok Riau, Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (KMIT), Kelompok Mujahidin Indonesia Barat (KMIB), dan NII," terangnya.

Dalam kasus penembakan polisi, Al Chaidar berpendapat bahwa pelakunya adalah bagian dari kelompok tersebut, dilakukan oleh sel Tangerang dan Ciledug. Dia berpendapat, aksi penembakan ini dapat memicu aksi serupa di wilayah lain. Karenanya, dia meminta aparat terus meningkatkan kewaspadaan. Terlebih lagi, imbuh dia, kelompok sel Abu Roban yang diduga terkait penembakan ini sepengetahuannya aktif pula di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan di Jawa Tengah seperti di Cilacap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com