Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapas Rusuh Lagi, Menko Polhukam Enggan Komentar

Kompas.com - 20/08/2013, 14:45 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto enggan berkomentar terkait kembali terjadinya kerusuhan di lembaga permasyarakatan. Terakhir, kerusuhan terjadi di Lapas Labuhan Ruku, Sumatera Utara. Djoko beralasan masalah itu sudah masuk ke wilayah teknis.

"Saya tidak mau masuk ke teknis karena tugas Menko mengoordinasikan kalau ada lintas kementerian. Kalau bisa ditangani menteri teknis, saya kira menteri teknis," kata Djoko di kantor Kementerian Polhukam, Jakarta, Selasa (20/8/2013).

Ketika disinggung rentetan masalah yang sama di lapas dan rutan, Djoko hanya berkomentar singkat.

"Tanya menteri teknis," katanya sambil meninggalkan wartawan.

Seperti diketahui, kerusuhan di lapas belum juga berhenti. Sebelumnya, kerusuhan juga terjadi di Lapas Tanjung Gusta, Medan, dan Rutan Klas II A Batam. Dalam kerusuhan itu, para napi kabur. Belum semua napi yang kabur bisa ditangkap kembali.

Permasalahan di lapas dalam beberapa bulan terakhir terus berulang. Pada pertengahan Juli lalu, kericuhan napi yang berujung pada pembakaran gedung lapas terjadi di Lapas Klas I Tanjung Gusta, Medan. Ratusan napi kabur dan masih ada yang buron hingga saat ini. Setelah itu, masyarakat digegerkan dengan penemuan pabrik narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang.

Yang terbaru, kerusuhan yang pecah di Lapas Labuhan Ruku, Batubara, Sumatera Utara, Minggu (18/8/2013) sore, bermula saat tahanan memanggil sipir dan memukulinya. Diduga ada tahanan yang memprovokasi hingga akhirnya terjadi kerusuhan dan pembakaran. Ketika itu, lapas hanya dijaga dua orang aparat kepolisian dan dua petugas lapas. Akibat peristiwa ini, sebanyak 25-30 orang tahanan kabur dari lapas. Hingga kini, Kementerian Hukum dan HAM masih mendata jumlah tahanan yang melarikan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com