Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankan Lapas, BIN Sarankan Libatkan Polisi dan TNI

Kompas.com - 19/08/2013, 16:52 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menilai masalah utama di lembaga permasyarakatan atau rumah tahanan bukan karena kelebihan kapasitas, melainkan sistem keamanan. Untuk itu, ia berharap sistem keamanan di lapas/rutan benar-benar diperkuat.

Marciano berharap Kementerian Hukum dan HAM bersinergi dengan Kepolisian untuk menata pengamanan di lapas. Bahkan, jika diperlukan, ia menyarankan meminta bantuan TNI. Penguatan pengamanan itu bukan hanya di tempat yang baru terjadi masalah, namun di seluruh lapas/rutan.

KOMPAS.com/Indra Akuntono Menteri Hukum dan HAM (kanan) Amir Syamsuddin bersama Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana


"Yang menjadi sorotan bukan kelebihan kapasitasnya, tapi penguatan sistem pengamanan yang harus dioptimalkan. Kalau tidak, ini akan terus berlanjut, berlanjut, dan berlanjut," kata Marciano di Jakarta, Senin ( 19/8/2013 ).

Selain itu, Marciano menyarankan, kementerian melakukan seleksi yang ketat untuk memindahkan napi dari satu lapas ke lapas lain. Jika pemilihan lapas tidak tepat, lanjutnya, maka akan menjadi masalah baru.

"Saya minta tidak hanya dari BIN, tetapi media dan masyarakat juga mendorong untuk mengkonkretkan (peningkatan pengamanan). Kita harus mengaku mereka (Kemenkum dan HAM) memang punya kendala yang tidak bisa diselesaikan dalam sesaat," kata Marciano.

Seperti diberitakan, kerusuhan di lapas kembali terulang. Terakhir, kerusuhan terjadi di Lapas Labuhan Ruku, Batu Bara, Sumatera Utara. Mereka menyerang petugas dan membakar gedung. Dari 30 napi yang melarikan diri, 18 diantaranya telah ditangkap.

Sebelumnya, terjadi kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta, Medan, dan Rutan Klas II A Batam. Pihak Kemenkum dan HAM beralasan banyak kendala selama ini seperti kelebihan kapasitas napi dan kekurangan petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com