Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djoko Suyanto: Cari Pelaku Teror sampai Ketemu!

Kompas.com - 17/08/2013, 14:33 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator bidang Polhukam Djoko Suyanto menginstruksikan kepada Polri untuk segera menangkap para pelaku penembakan anggota kepolisian. Djoko juga menginstruksikan jajaran kepolisian di lapangan untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Dikejar pelaku tindakan ini sampai ketemu. Tidak boleh dibiarkan," kata Djoko seusai Upacara Peringatan HUT Ke-68 Kemerdekaan RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2013).

Melihat rentetan teror belakangan ini, Djoko berpendapat sudah ada pergeseran target oleh kelompok teroris. Dahulu mereka menyerang hal-hal terkait negara Barat atau musuh Palestina. Kini, kata dia, target mereka aparat kepolisian.

"Motifnya sudah berubah, dendam kepada polisi karena teman-temannya yang ditangkap," kata Djoko.

Kepala Polri Jenderal Pol Timur Pradopo secara terpisah tidak mau menyimpulkan rentetan penembakan terhadap polisi dilakukan oleh teroris. Hanya, kata dia, Polri selama ini paling depan memerangi terorisme.

"Saya kira itu bagian yang harus kita analisis sehingga langkah-langkah akan lebih efisien, terutama untuk pengungkapan kasus ini," kata Timur.

Seperti diberitakan, penembakan terhadap polisi kembali terjadi. Aipda Kus Hendratma tewas ditembak dari belakang oleh salah satu dari dua orang yang mengendarai motor di Pondok Aren, Tangerang. Saat itu, Tim Buser melintas menggunakan mobil Toyota Avanza.

Tim Buser lalu mengejar dan berhasil menabrak motor itu. Namun, pengemudi mobil, Bripka Ahmad Maulana, kehilangan kendali hingga bergerak ke tanggul di Jalan Graha Raya Bintaro hingga akhirnya menghantam pohon.

Saat Tim Buser hendak keluar mobil yang terbalik, pelaku menghampiri dan menembak Maulana. Akhirnya, Maulana tewas. Tiga polisi lainnya berhasil selamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com