Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah: Peringatan HUT RI Sehemat Mungkin

Kompas.com - 10/08/2013, 20:05 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pemerintah menghimbau kementerian, lembaga negara, pemerintahan provinsi, kabupaten/kota, dan perwakilan di luar negeri untuk menyelenggarakan peringatan HUT ke-68 Kemerdekaan RI secara meriah dan khidmat, namun dengan biaya sehemat mungkin.

Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dalam pedoman peringatan menyebutkan, penyelenggaraan acara tersebut juga perlu memperhatikan situasi dan kondisi setempat. Sudi menghimbau kepada penyelenggara untuk menjadikan momentum HUT RI sebagai sarana pendidikan dan hiburan rakyat.

Hiburan nantinya, kata Sudi, mengutamakan tradisi masing-masing daerah. "Acara hiburan juga diadakan di wilayah kecamatan hingga kelurahan dan desa-desa sehingga masyarakat menikmati dan berpartisipasi," kata Sudi dalam pedoman itu seperti dikutip di Situs Sekretariat Kabinet, Sabtu (10/8/2013).

Untuk menjaga ketertiban, keamanan, serta kelancaran acara, Sudi mengingatkan agar pihak penyelenggara berkoordinasi dengan aparat keamanan. Kepada seluruh rakyat, instansi pemerintah, maupun swasta diwajibkan mengibarkan Bendera Merah Putih pada 14-18 Agustus 2013.

Di tingkat pusat, rangkaian peringatan HUT RI, yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan Tanda Kehormatan RI di Istana Merdeka pada 13 Agustus. Presiden akan mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Istana Negara pada 15 Agustus.

Pada 16 Agustus, Presiden menyampaikan Pidato Kenegaraan dan RUU APBN beserta nota keuangan tahun 2014 beserta nota keuangannya di Sidang Bersama DPR dan DPD. Malam harinya, akan digelar Apel Kehormatan dan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Nasional, Kalibata, Jakarta.

Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI akan digelar di halaman Istana Merdeka pada 17 Agustus dimulai pukul 10.00 WIB. Pada pukul 12.00 WIB, akan digelar ramah tamah dengan para perintis kemerdekaan, veteran, purnawirawan, pahlawan nasional, wredhatama, dan Angkatan 45 di Istana Negara.

Pada 17.00 WIB, digelar Upacara Penurunan Sang Merah Putih di Halaman Istana Merdeka. Acara akan diawali pertunjukan marching band dan kesenian. Pukul 20.00 WIB digelar resepsi kenegaraan di halaman tengah Istana Merdeka dan Istana Negara.

Acara terakhir, pada 18 Agustus malam digelar silatuhrahmi dengan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, Pasukan Taruna Akademi TNI dan Akademi Polisi, Orcherstra Gita Bahana Nusantara, Para Teladan Nasional di JI Expo Kemayoran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com