Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Prediksi Pemudik Motor Turun 10 Persen

Kompas.com - 02/08/2013, 16:31 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memperkirakan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, baik sepeda motor maupun mobil tahun ini berkurang. Untuk pemudik dengan mobil diperkirakan turun sekitar 8 persen dan pemudik motor turun 10,8 persen dibanding tahun 2012.

"Ini adalah konsekuensi dari meningkatnya pelayanan angkutan kereta api dan angkutan udara," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa seusai sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (2/8/2013).

Sidang kabinet tersebut membahas untuk terakhir kali persiapan pengamanan dan pelayanan arus mudik. Presiden meminta laporan dari seluruh pejabat terkait.

Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, perkiraan penurunan pemudik dengan kendaraan pribadi itu lantaran tahun ini semakin banyak perusahaan dan partai politik yang menggelar mudik gratis. Perusahaan atau parpol menyewa bus, kapal laut, dan kereta api untuk mengangkut ratusan ribu pemudik ke berbagai daerah.

Selain itu, tambah Mangindaan, pemerintah juga menjalankan program mudik gratis bagi pemudik dengan sepeda motor. Motor diangkut dengan truk, kapal, atau kereta api ke kota tujuan. Adapun para pemudik diangkut dengan bus. Selain itu, pemerintah membiayai penitipan sepeda motor di Pengadaian.

"Dari kami saja sudah 75 bus (mudik gratis) diberangkatkan. Kami prediksi sekitar 8 persen akan berkurang untuk mobil pribadi dan 10 persen sepeda motor. Insya Allah ini akan terlaksana," kata Mangindaan.

Seperti diberitakan, dari tahun ke tahun pemudik dengan sepeda motor terus meningkat. Peningkatan jumlah tersebut sejalan dengan peningkatan jumlah kecelakaan pemudik yang menggunakan sepeda motor.

Banyak faktor kecelakaan seperti melanggar lalu lintas, kelelahan, kondisi jalan, kendaraan tidak layak jalan, hingga kelebihan muatan. Seperti diketahui, satu motor bisa sampai membawa lima orang. Adapula yang membawa barang-barang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com