Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Vs Lulung, Gerindra: Seolah Cuma Dia yang Bela Rakyat

Kompas.com - 01/08/2013, 13:56 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Gerindra tak mau ikut dalam polemik antara Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung).

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai, masalah penertiban para PKL Tanah Abang ini sudah dipolitisasi terlalu jauh sehingga sudah berubah dari semangat awalnya untuk menata Ibu Kota. Ia pun mengkritik sikap Lulung.

“Menjadi tidak pas dipolitisasi, ketika keinginan Pemda DKI Jakarta ditarik ke arah politik. Itu tidak benar. Ketika ada pembelaan dari wakil rakyat, itu dipolitisasi seolah-olah hanya dia yang bela rakyat. Jadi semangatnya pun berubah,” ujar Muzani, saat dihubungi, Kamis (1/8/2013).

Muzani mengatakan, saat ini yang terpenting adalah merasakan suasana batin masyarakat menjelang perayaan hari raya Idul Fiti. Menurutnya, lebih baik rencana relokasi PKL dilakukan setelah Lebaran supaya memberikan kesempatan para pedagang bisa mengais rezeki menjelang hari raya.

“Saya kira apa yang dilakukan Wagub ingin mengembalikan suasana Jakarta yang bersih dan tertib. Saya yakin kita semua tidak ada yang mendebat itu. Cuma masalahnya ini mau Lebaran, memang menurut saya ada baiknya Pemerintah DKI Jakarta bertindak konsisten dan melihat suasana batin para pedagang yang mengais rezeki buat hari raya,” katanya.

Anggota Komisi I DPR ini menilai, penundaan perlu dilakukan agar tidak menimbulkan resistensi. Menurutnya, jika relokasi itu ternyata memunculkan resistensi dari masyarakat, maka akan memunculkan mudarat daripada manfaat.

“Harus ada empati akan suasana ini dari Pemda DKI. Kalau dipolitisasi terus, ini akhirnya tidak akan ketemu,” ujar Muzani.

Aksi saling menyerang antara Basuki-Lulung terjadi terkait dengan upaya pemprov DKI Jakarta menertibkan PKL di Tanah Abang. Polemik keduanya semakin memanas saat Lulung meminta Basuki melakukan tes kejiwaan. Basuki pun didemo Gerakan Rakyat Jakarta Jahit Mulut (Rajjam) Ahok.

Lulung membantah bila gerakan Rajjam Ahok bergerak atas perintahnya. Sementara itu, Basuki membantah telah menuding Haji Lulung terlibat atau melindungi PKL di Tanah Abang sehingga jumlahnya terus menjamur. Ia meminta semua pihak berhati-hati dan tak keliru mengartikan perkataannya.

Di tengah polemik yang berlarut-larut ini, ternyata usulan Pemprov lambat laun mulai diterima para PKL. Mulai Kamis (1/8/2013) ini, puluhan pedagang mulai mendaftar untuk pindah ke Blok G Pasar Tanah Abang. Namun, mereka minta relokasi dilakukan setelah Lebaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com