Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denny Indrayana: Masalah Lapas seperti Macet Jakarta

Kompas.com - 31/07/2013, 19:32 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tengah disorot publik terkait terus terjadinya penyimpangan di jajarannya, terutama di lingkungan lembaga permasyarakatan atau rumah tahanan. Terakhir, terungkap adanya penyimpangan yang dilakukan terpidana mati kasus narkotika, Freddy Budiman, di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta.

Bagaimana tanggapan Kemenhuk dan HAM? Wakil Menhuk dan HAM Denny Indrayana mengaku mendengar berbagai kritikan dari publik terkait kinerja jajarannya. Hanya, Denny mengingatkan bahwa dirinya serta Menhuk dan HAM Amir Syamsuddin belum sampai dua tahun menjabat.

Denny menganalogikan kondisi lapas atau rutan seperti macet di Jakarta, yang sudah terjadi puluhan tahun. Tidak adil, kata dia, jika publik meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyelesaikan macet hanya dalam waktu satu tahun.

Denny menilai persoalan lapas sudah ada puluhan tahun sehingga menjadi kompleks. Namun, kata dia, pihaknya sudah banyak melakukan pembenahan di internal. Ia memberi contoh perbaikan sumber daya manusia (SDM) yang dimulai dari rekrutmen. Ia menjamin rekrutmen calon PNS tahun 2012 bebas dari titipan ataupun setoran.

Selain itu, kata dia, promosi atau mutasi pegawai sudah jelas ukurannya. Dilakukan juga perbaikan sarana dan prasarana. Hanya, kata dia, perbaikan itu memerlukan dukungan anggaran. Langkah lain, tambahnya, melakukan penindakan dengan cara inspeksi mendadak (sidak).

Jika ada pihak yang menilai sidaknya ke lapas atau rutan selama ini tidak efektif, Denny mengatakan, maka sidak tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Hanya, menurutnya, sidak selama ini efektif untuk melihat langsung kondisi di lapangan tanpa perlu mendapat laporan "asal bapak senang".

"Sidak itu kaya blusukan. Tapi apakah blusukan menyelesaikan seluruhnya? Pasti enggak. Pasti di-follow-up dengan solusi yang lebih sistemik," kata Denny ketika ditemui di kantornya di Jakarta, Rabu (31/7/2013).

Kepada wartawan, Denny memperlihatkan foto-foto ketika dirinya sidak di beberapa lapas. Semua peralatan elektronik yang kedapatan berada di dalam sel dikeluarkan. Meski temuan barang-barang masih ada, menurutnya, semakin lama jumlahnya semakin sedikit.

Denny juga tidak bisa menjamin bahwa tidak akan ada lagi penyimpangan di lapas atau rutan. Ia hanya bisa menjamin bahwa pihaknya akan terus melakukan penindakan terhadap siapa pun yang melanggar.

"Saya tidak bisa menafikan bahwa faktanya HP, pungli, narkoba masih ditemukan. Yang bisa dipastikan, kami akan terus memerangi itu," katanya.

"Siapa pun yang masih memberi toleransi penyimpangan di lapangan, tidak ada tedeng aling-aling, akan kita tindak tegas," sambung Denny.

Sampai kapan jajaran Kemhuk dan HAM akan bersih? Denny pesimistis. "Bahkan kalau kami tidak di sini lagi, belum tuntas. Kelihatannya begitu," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com