Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Belum Rekapitulasi DPS

Kompas.com - 24/07/2013, 17:21 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum melakukan rekapitulasi terhadap Daftar Pemilih Sementara (DPS) di semua provinsi di Indonesia. Pasalnya, data pemilih di enam provinsi belum akurat. Padahal, Rabu (24/7/2013) ini adalah hari terakhir pengumuman DPS.

“Rekapitulasi menunggu enam daerah itu. Kalau itu sudah datang, ya fixed itulah data DPS nasional,” ujar Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, sembari menunggu data dari Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Riau, dan Kepulauan Riau terkirim, Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) KPU menyisir data ganda yang masuk. “Kami akan lakukan penyisiran DPS dengan Sidalih. Sidalih terus masuk, tidak menunggu sampai semua masuk dan direkapitulasi. Rekapitulasi itu digunakan untuk sinkronisasi dengan data nasional,” ungkapnya.

Menurut Ferry, meski tahapan pengumuman DPS akan berakhir, KPU tidak akan mencabut DPS yang telah diumumkan oleh panitia pemungutan suara (PPS) di setiap kelurahan/desa. “DPS yang sampai sekarang ini dipasang di kelurahan akan terus kami umumkan dan tidak akan dicabut,” ujar Juru Bicara KPU itu.

Untuk itu, katanya, pihaknya telah mengimbau dan menginformasikan ke semua PPS untuk terus memasang DPS tersebut. Dengan demikian, masyarakat tetap dapat memeriksa dan memastikan nama mereka sudah terdaftar sebagai pemilih Pemilu 2014.

“Kami informasikan seluruh PPS untuk tetap memasang DPS yang sudah dipampang sejak 11 Juli lalu. Kalau memang ada, yang sudah dicabut itu karena berkaitan soal teknis,” imbuhnya.

Sebelumnya, KPU menemukan DPS sejumlah kabupaten, kota, dan kecamatan di enam provinsi belum akurat. KPU setempat diminta segera memperbaiki daftar tersebut.

“Setidaknya ada enam daerah yang perlu dilihat lagi keakurasiannya karena ada proses yang tidak sesuai dan tidak sinkron dengan sistem informasi daftar pemilih (Sidalih),” Ferry, Selasa (23/7/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com