Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima Laskar FPI Jateng Minta Polisi Tangkap Warga yang Bakar Mobil FPI

Kompas.com - 19/07/2013, 22:10 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL,KOMPAS.com — Panglima Laskar Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah KH Ahmad Rofi’i berharap polisi juga menangkap orang-orang yang merusak mobil FPI dan orang-orang yang membawa senjata tajam dalam bentrok yang terjadi antara warga Sukorejo dan anggota FPI, Kamis (18/7/2013). Ia meminta polisi bertindak adil sebab dua anggota FPI yang membawa senjata tajam ditahan polisi.

”Saya berharap kepada Polres Kendal supaya juga menangkap orang-orang yang telah merusak mobil milik FPI,” kata Rofi’i di Markas Kepolisian Resor Kendal, Jumat (19/7/2013).

Didampingi Ketua Advokasi FPI Zaenal Abidin Petir dan beberapa pengurus, Rofi’i menjenguk tiga anggota FPI yang menjadi tersangka dalam bentrok tersebut. Rofi’i sempat bertemu dengan Kepala Polres Kendal AKBP Asep Jenal untuk menyampaikan aspirasinya.

Ia menjelaskan, salah satu tugas FPI sebenarnya membantu polisi dan pemerintah daerah untuk memberantas kemaksiatan, terutama di bulan Ramadhan. ”Nah, FPI membantu membersihkan, tempat-tempat maksiat yang ketinggalan ’dibersihkan’ oleh polisi,” akunya.

Bentrok warga dan FPI berawal dari peristiwa sehari sebelumnya, Rabu (17/7/2013), yang kemudian tersulut peristiwa kecelakaan lalu lintas. Pada Rabu sekitar pukul 15.00, massa FPI melakukan sweeping di lokalisasi Sarem dan beberapa tempat hiburan lain di Kecamatan Sukorejo. Mereka datang mengendarai tiga mobil. Dalam aksi itu, lokalisasi dan tempat hiburan dirusak.

Di tengah sweeping terjadi bentrok antara warga setempat dan massa FPI. Warga memberikan perlawanan terhadap tindakan massa FPI dan merusak satu mobil yang ditumpangi massa FPI di Bundaran Sukorejo. Kemarahan warga terpicu karena mobil tersebut menabrak seorang ibu yang sedang mengendarai sepeda motor di Jalan Sukorejo-Parakan. Ibu yang tengah memboncengkan anaknya itu tewas (selengkapnya baca: Ini Kronologi Bentrok Warga dengan FPI di Kendal).

Rofi’i menuding penghadang FPI bukan warga, melainkan kelompok preman. Ia menyerahkan sepenuhnya penyelesaian masalah ini kepada polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com