"Kita terus berupaya, nantinya akan kita umumkan disertai foto para napi untuk memudahkan pengenalan untuk napi yang masih di luar," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal (Pol) Ronny Franky Sompie di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2013).
Dari data kepolisian, sebanyak 218 napi melarikan diri saat itu, kemudian 78 orang berhasil ditangkap kembali dan 21 napi menyerahkan diri. Kepolisian juga terus mengimbau para napi untuk menyerahkan diri. Selain itu, pendataan identitas para napi yang melarikan diri terus dilakukan. Polisi akan bekerja sama dengan keluarga para napi.
"Napi Lapas Tanjung Gusta akan kita data alamat yang bisa kita lakukan kerja sama keluarga, warga setempat untuk napi di luar," terang Ronny.
Polisi telah membentuk tim khusus untuk mencari 119 napi tersebut. Adapun untuk napi kasus terorisme dibantu oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. Masih ada empat napi teroris yang belum berhasil ditangkap kembali.
Seperti diberitakan, kericuhan di Lapas Tanjung Gusta pada Kamis (11/7/2013) petang diduga bermula saat pasokan listrik dan air di lapas terhenti. Para napi kemudian melakukan provokasi hingga timbul kerusuhan di lapas yang akhirnya berujung pada pembakaran. Lima orang tewas dalam peristiwa itu.
Saat situasi kacau inilah, ratusan warga binaan itu menggunakan kesempatan kabur setelah sebelumnya diduga menyandera 15 petugas lapas. Mereka yang melarikan diri di antaranya merupakan napi kasus terorisme, narkoba, dan pembunuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.