Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Makna Krisis Mesir bagi Presiden SBY

Kompas.com - 11/07/2013, 22:22 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap semua pihak mengambil hikmah dari transisi politik di Mesir. Jika nantinya Indonesia mengalami perubahan besar, semua pihak harus berpikir rekonsiliasi.

"Ketika bangsa ini mengalami ujian dan melakukan perubahan besar, maka berpikirnya rekonsiliasi. Tidak boleh ada yang ditinggal, apalagi dipinggirkan. Apa pun harus diajak bersama. Jangan sampai ada kelompok yang merasa bisa sendiri, tapi harus bersama-sama apa pun identitasnya," kata Presiden saat berpidato di acara silaturahim dan buka puasa bersama di Istana Negara, Jakarta, Kamis (11/7/2013).

Acara tersebut dihadiri Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan Ny Herawati Boediono, jajaran kabinet, para pimpinan lembaga negara, duta besar, pimpinan TNI/Polri, pejabat eselon I kementerian, Dirut BUMN, dan tamu undangan lain.

Presiden mengatakan, transisi politik menuju demokrasi seperti di Mesir pasti tidak mudah. Banyak negara yang mengalami hal sama ketika hendak melakukan perubahan besar. Indonesia telah mengalami sekitar 15 tahun lalu.

Jika memang ingin dilakukan transformasi di Indonesia, Presiden menekankan perlu terus dipertahankan empat pilar, yakni UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Jika empat pilar tetap dijaga, kata dia, perjalanan reformasi dengan pikiran-pikiran baru tetap akan di arah yang benar.

"Perubahan oleh bangsa mana pun, termasuk bangsa kita, harus perubahan yang damai. Perubahan ini haruslah demokratis, menggunakan dan jalankan norma-norma demokrasi. Di atas segalanya, perubahan bukanlah hanya keinginan sekelompok elite. Tidak juga hanya keinginan seorang, dua orang, tiga orang pemimpin, tetapi perubahan harus menjadi kehendak seluruh rakyat. Itu perubahan yang mesti kita jalankan di masa akan datang," pungkas Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com