Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Nuh: Tarik Semua Buku Bermuatan Pornografi

Kompas.com - 11/07/2013, 15:55 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh meminta buku bahan pelajaran yang memuat pornografi untuk ditarik dari peredaran. Menurutnya, penarikan buku akan memberi dampak serius bagi pihak yang menerbitkannya.

"Kalau buku itu terbukti keluar dari kaidah-kaidah pendidikan, ya harus segera ditarik," kata Nuh seusai menghadiri sidang paripurna pengesahan Rancangan Undang-Undang Pendidikan Kedokteran di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (11/7/2013).

Mengenai sanksi, Nuh menjelaskan, hal itu merupakan kewenangan pemerintah di tingkat kabupaten atau kota. Pasalnya, tidak semua buku bahan pelajaran dikeluarkan oleh pemerintah pusat. "Buku tidak dibeli saja sudah pusing kok, isinya yang kita pegang. Kalau yang tidak bagus, distop saja," ujarnya.

Untuk diketahui, sejumlah orang tua siswa kelas VI di beberapa sekolah dasar negeri di Kota Bogor dikejutkan munculnya buku tambahan pelajaran Bahasa Indonesia yang memuat kisah vulgar. Pada halaman 57-60, terdapat sebuah cerita berjudul "Anak Gembala dan Induk Serigala".

Cerita tersebut mengisahkan seorang pria yang masuk ke sebuah warung remang-remang lengkap dengan kisah perjalanan seksnya dengan perempuan tersebut. Dalam naskah cerita tersebut, juga terdapat kalimat-kalimat yang tidak pantas dibaca oleh anak-anak usia 11-12 tahun.

Salah satu kutipan naskah dalam cerita itu antara lain, "... Dari tempat hina di dunia ini, warung remang-remang tempat dia menjajakan badan... Jakunnya bergerak turun naik melihat kemolekan perempuan itu. Akhirnya, terjadilah peristiwa yang merenggut kegadisannya, sekaligus menimbulkan tumbuhnya janin di perutnya..."

Kutipan lain dalam cerita tersebut, "Bergairahlah lelakiku. Aku ingin sekali menyempurnakan keinginanmu. Lelaki itu tersenyum lebar. Dia mengulurkan segelas minuman pada perempuan itu yang segera disambut dan dituntaskan dalam satu tegukan. Mereka tenggelam dalam pelukan dan ciuman."

Buku pelajaran Bahasa Indonesia itu dibeli orangtua murid seharga Rp 31.500 dari salah satu toko yang sudah direkomendasikan pihak sekolah. Buku itu kini sudah beredar dan dimiliki oleh murid-murid SD di Kota Bogor. Hingga kemarin, belum ada penjelasan dari pihak SDN Gunung Gede dan SDN Polisi IV soal penggunaan buku tersebut.

Dewan Pendidikan Kota Bogor pun akan menyelidiki peredaran buku paket Bahasa Indonesia yang mengandung unsur pornografi di SDN Polisi IV dan SDN Gunung Gede tersebut. Dewan Pendidikan meminta Dinas Pendidikan setempat menarik peredaran buku tersebut.

"Kalau benar laporan buku tersebut mengandung unsur porno atau vulgar, tidak baik peredarannya untuk siswa didik," kata Ketua Dewan Pendidikan Kota Bogor Apendi Arsyad, kemarin.

Apendi mengaku belum melihat buku paket tersebut. Dia baru mendapatkan informasi peredaran buku paket mengandung bacaan vulgar itu dari media massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com