Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dekat dengan Megawati, Jokowi Tetap Belum Tentu Jadi Jago PDI Perjuangan...

Kompas.com - 03/07/2013, 09:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam beragam survei, nama Joko Widodo menempati peringkat teratas sebagai kandidat calon presiden yang paling diminati masyarakat. Dukungan untuknya bahkan melampaui kandidat yang jauh lebih senior baik dari sisi umur maupun kiprah politik.

Seiring hasil survei itu, Jokowi juga kerap terlihat bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam beragam kesempatan. Apakah ini sinyal Megawati akan "sependapat" dengan beragam survei yang mengunggulkan Gubernur DKI Jakarta itu dalam bursa capres, kemudian menjadikannya jago PDI Perjuangan di Pemilu 2014?

“Banyak orang sudah merasa dekat dengan Bu Mega, tapi akhirnya tidak dipilih juga,” ujar Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto, di kompleks parlemen, Selasa (2/7/2013). Tidak jauh-jauh, dia mengambil contoh dalam Pilkada DKI Jakarta yang kemudian dimenangkan Jokowi, banyak orang melihat Megawati dekat dengan Fauzi Bowo yang saat itu adalah kandidat petahana.

Bambang bertutur, Megawati bahkan sempat mengundang Foke, sapaan Fauzi, ke ulang tahun putri proklamator itu di kediaman pribadinya. “Bu Mega bahkan meminta secara pribadi Foke untuk mendoakan dia. Pulang-pulang dari situ, Foke sudah merasa dapat rekomendasi dari Bu Mega, demikian juga dengan anggapan kami. Eh ternyata, Bu Mega pilih Jokowi,” ucapnya.

Hal serupa, lanjut Bambang, juga terjadi di Pilkada Jawa Tengah pada pertengahan Mei 2013. Banyak pihak menjagokan dan mengira Rustriningsih yang akan dipilih Megawati dan PDI Perjuangan sebagai kandidat calon gubernur. Ternyata justru Ganjar Pranowo yang diusung dan terbukti memenangkan kontestasi itu. "Jadi keputusan Bu Mega itu sama sekali tidak bisa diduga, kami pun sebagai kadernya tidak bisa menebak,” ucap dia.

Saat ditanyakan peluang Mega maju kembali dalam pilpres, Bambang pun mengaku tak tahu. “Bu Mega memang bilang dia sudah tua sudah sering capek, tapi kan kami juga tidak tahu bagaimana ke depannya,” kata Bambang.

Saat ini, PDI Perjuangan masih belum menentukan kandidat capresnya. Namun, dalam sejumlah survei yang ada, nama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tetap masuk sebagai kandidat capres. Dukungan untuk Jokowi dalam beragam survei itu justru mengungguli Megawati.

Sementara Jokowi setiap kali ditanya soal hasil survei, selalu berkelit. Ia menyatakan tak mau tergoda hasil survei karena kini tengah fokus menjalani tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Nasional
    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    Nasional
    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    Nasional
    Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

    Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com