Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarief Hasan: Satu Kali Kau Sakiti, Masih Ku Maafkan...

Kompas.com - 17/06/2013, 17:04 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu partai koalisi pendukung pemerintah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan tetap menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Bagaimana sikap Sekretariat Gabungan koalisi pemerintahan?

Sekretaris Setgab Syarief Hasan mengatakan, untuk saat ini Setgab tidak memikirkan sikap PKS itu. Setgab, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata dia, masih fokus pada pembahasan pengalihan subsidi BBM untuk rakyat miskin.

"Nanti lah, itu (PKS) prioritas sekian. Kita enggak pikirin dulu. Saya pikir Presiden juga fokus bagaimana kebijakan ini bisa betul-betul sampai ke masyarakat. Biarkan masyarakat yang menilai (PKS)," kata Syarief di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin ( 17/6/2013 ).

Syarief mengatakan, perbedaan sikap PKS itu tidak akan mengganggu kebijakan pemerintah. Pasalnya, lima parpol koalisi lainnya ikut mendukung pemerintah. Oleh karena itu, pihaknya yakin pembahasan di DPR akan lancar.

Ketika disinggung sikap PKS yang juga tidak mendukung rencana kenaikan harga BBM tahun 2012, tetapi tidak ada tindak lanjut dari Setgab, menurut Syarief, kasus kali ini berbeda.

"Ini agak lain," kata Ketua Harian DPP Partai Demokrat itu.

Ia lalu bernyanyi sepenggal lagu lawas berjudul "Jangan Sampai Tiga Kali" oleh Trio Ambisi. "Satu kali kau sakiti hati ini masih ku maafkan...," lantun Syarief sambil bernyanyi.

Namun, ia tidak melanjutkan lantunan dengan alasan tidak hafal lirik. Bagaimana lirik selanjutnya?

"Dua kali kau sakiti hati ini juga ku maafkan. Tapi jangan kau coba tiga kali. Jangan oh janganlah. Cukuplah sudah cukuplah sudah. Jangan kau ulangi lagi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Nasional
    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

    Nasional
    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Nasional
    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Nasional
    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Nasional
    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    Nasional
    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Nasional
    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Nasional
    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Nasional
    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    Nasional
    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com