Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Moncong Putih" Pasca-TK

Kompas.com - 15/06/2013, 13:55 WIB

Sebagai politisi yang moderat, TK sering berfungsi sebagai penyeimbang hubungan antarpimpinan lembaga negara. Namun, di PDI-P dia tetap di bawah subordinasi Megawati.

Barangkali sering muncul kesan di PDI-P selama ini ada ”matahari kembar”, yakni TK dan Megawati. Padahal, TK justru figur yang tahu diri dan tidak serampangan ikut campur dalam urusan internal/eksternal PDI-P, kecuali sebatas pillow talk.

Sebagai politisi yang dikenal pragmatis, TK sering terkesan mempraktikkan prinsip politics as usual yang khas Indonesia. Dalam istilah Pak Adam Malik, ”semua bisa diatur.”

Sebaliknya, Megawati lebih mempraktikkan the politics of principles yang teguh. Maklum saja, Megawati memimpin sebuah partai nasionalis khas Indonesia yang dimulai dengan perjuangan berat.

Perbedaan itu terlihat jelas ketika mereka bersikap berlawanan saat pencalonan Joko Widodo sebagai calon gubernur DKI. TK tak punya pilihan, kecuali mengikuti kehendak Megawati.

Kepergian TK mengakhiri perjalanan pasutri politisi yang belum ada presedennya dalam sejarah politik kita. TK dan Megawati mengawali karier dari bawah sebagai aktivis GMNI yang sempat merasakan represi politik Orde Baru.

Megawati tetap akan bertindak independen dan leluasa—seperti juga sebelumnya—dalam menggembalakan PDI-P. Suka atau tidak, Megawati salah seorang politisi yang masih punya indra politik keenam yang lumayan tajam.

Tantangan terberat Megawati dalam waktu dekat adalah menyiapkan PDI-P menyongsong Pemilu-Pilpres 2014. Setahun kemudian, datang tantangan tak kalah berat, yakni Kongres 2015.

Saat itu terlihat siapa ”anak biologis” atau ”anak ideologis” yang melanjutkan kepemimpinan Megawati. Beruntung, ”Moncong Putih” punya stok.

Mungkin, untuk Pemilu 2014, PDI-P siap seperti partai-partai lainnya. Sementara untuk Pilpres 2014, Partai Golkar, Gerindra, Hanura, dan PAN sudah mendeklarasikan capresnya masing-masing.

Selamat jalan Bang TK. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

    Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

    Nasional
    Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

    Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

    Nasional
    Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

    Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

    BrandzView
    Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

    Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

    Nasional
    KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

    KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

    Nasional
    Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

    Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

    Nasional
    Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

    Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

    Nasional
    Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

    Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

    Nasional
    Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

    Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

    Nasional
    Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

    Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

    Nasional
    Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

    Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

    Nasional
    JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

    JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

    Nasional
    Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

    Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

    Nasional
    Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

    Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

    Nasional
    Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

    Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com