Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Djoko Disebut Beli Rumah Rp 7,1 Miliar

Kompas.com - 14/06/2013, 21:04 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Istri Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo, Dipta Anindita, disebut memiliki sebidang lahan dan rumah atas namanya di Perumahan Golf Residence Semarang, Jawa Tengah. Rumah dan lahan tersebut nilainya mencapai Rp 7,1 miliar. Pembelian rumah atas nama Dipta ini terungkap melalui kesaksian marketing PT Graha Perdana Indah (GPI), Wibowo Tejosukmono, dan notaris Mariati Hurip, dalam persidangan kasus dugaan korupsi dan pencucian uang simulator SIM dengan terdakwa Djoko di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (14/6/2013).

Mariati mengungkapkan, pada Maret 2012, dia diminta mengurus akta jual beli tanah dan bangunan tersebut. "Saya bawa berkas yang disiapkan, kemudian bertemu dengan Ibu Dipta," katanya.

Wibowo menceritakan, pembelian rumah ini berawal saat dia kedatangan empat tamu tak dikenal pada Februari 2012. "(Setelah perkenalan) ada Pak Anton, Erick, satu perempuan dan laki-laki, tidak kenal," katanya.

Salah satu tamu yang bernama Anton kemudian menyampaikan niatnya untuk membeli lahan seluas 752 meter persegi yang dilengkapi bangunan seluas 285 meter persegi. Setelah tawar-menawar, disepakati harga untuk lahan dan bangunan itu sekitar Rp 7,1 miliar. Kemudian, lanjut Wibowo, Anton memberikan uang Rp 100 juta kepadanya sebagai jaminan. Sisanya, dibayarkan melalui transfer rekening ke sejumlah pihak.

Setelah lunas, Wibowo menghubungi notaris Mariati untuk mempersiapkan dokumen akta jual-beli. Wibowo juga mengungkapkan bahwa akta jual-beli itu ditandatangani Dipta. "Anton bilang ke saya, itu diatasnamakan Bu Dipta," ucapnya.

Meskipun harga lahan dan bangunan itu Rp 7,1 miliar, nilai yang tercatat dalam akta jual-belinya hanya Rp 940 juta. Ketika dikonfirmasi perihal harga tersebut, Wibowo mengatakan bahwa Rp 940 juta adalah harga lahannya saja. Dia juga mengatakan bahwa lahan tersebut adalah milik Agus Sutanto dan bukan milik PT GPI. Dengan demikian, ada bagian yang harus diberikan kepada Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

    Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

    Nasional
    Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

    Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

    Nasional
    Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

    Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

    Nasional
    Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

    Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

    BrandzView
    Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

    Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

    Nasional
    KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

    KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

    Nasional
    Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

    Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

    Nasional
    Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

    Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

    Nasional
    Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

    Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

    Nasional
    Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

    Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

    Nasional
    Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

    Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

    Nasional
    Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

    Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

    Nasional
    JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

    JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

    Nasional
    Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

    Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

    Nasional
    Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

    Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com