Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar: Ditendang dari Koalisi, PKS Menang 2-0

Kompas.com - 13/06/2013, 21:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar menyayangkan rencana Sekretariat Gabungan yang akan menendang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari koalisi. Rencana itu dinilai akan lebih menguntungkan PKS untuk meningkatkan elektabilitasnya.

Demikian disampaikan Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/6/2013). "Kami menyayangkan sehingga kondisi politik menjadi gonjang-ganjing. Tapi, langkah politik yang diambil PKS ini tepat untuk meningkatkan elektabilitas PKS yang sedang dirundung masalah," ujar Bambang.

Bambang menilai jika PKS benar-benar ditendang dari koalisi, PKS mendapatkan dua nilai plus yang didapatnya. "PKS akan menang 2-0 kalau ditendang dari koalisi," kata anggota Komisi III DPR ini.

Poin pertama, kata Bambang, PKS berhasil bersikap teguh menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Poin kedua, lanjutnya, PKS mendapat citra dizalimi koalisi demi membela rakyat. "Kebijakan menaikkan harga BBM ini memang kebijakan yang merugikan semua partai koalisi secara elektabilitas. Tapi, ini sikap politik kami untuk menyelamatkan keuangan negara," imbuhnya.

Lebih lanjut, Bambang menyatakan, jika Presiden memberhentikan tiga menteri PKS, Golkar tak berminat mengisi pos tersebut. "Golkar tidak tepat mengisi kursi yang ditinggalkan oleh PKS karena itu akan memperburuk citra Golkar sendiri," kata Bambang.

Seperti diberitakan, PKS hingga kini menolak kebijakan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Sikap PKS ini berseberangan dengan partai koalisi lain. Akibatnya, PKS pun mendapat kabar akan segera dikeluarkan dari koalisi oleh Presiden SBY. Tanda-tanda penyingkiran PKS dari koalisi terlihat ketika Presiden tak melibatkan partai dakwah tersebut dalam beberapa pertemuan.

Pada rapat Setgab Selasa (11/6/2013), Presiden PKS Anis Matta tidak diundang dalam rapat tersebut. Pada Rabu (12/6/2013), Presiden SBY menggelar rapat kabinet. Rapat itu juga tidak dihadiri menteri-menteri asal PKS seperti Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Pertanian Suswono, dan Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com