JAKARTA, KOMPAS.com — Kriminolog dari Universitas Indonesia, Mulyana W Kusumah, berpendapat, pelaku penembakan terhadap Tito Kei jelas berasal dari kelompok profesional dan terlatih.
"Terlepas dari latar belakang profesi Tito Kei, jajaran Polres Bekasi dengan dukungan Polda Metro Jaya harus responsif untuk mengungkap dan menindak setiap bentuk eksekusi ekstra legal terhadap warga negara," ujar Mulyana saat menghubungi Kompas, Minggu (2/6/2013) di Jakarta.
Pandangan mantan Direktur Eksekutif Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) itu didasari beberapa fakta.
Pertama, pelaku memiliki kekuatan mental luar biasa untuk masuk dan melakukan penembakan di "wilayah kekuasaan" Tito Kei seorang diri.
Kedua, pelaku amat terlatih dalam menggunakan senjata api (pistol), dengan satu kali tembakan tepat mengenai mata sebelah kanan tembus ke bawah telinga. Kapasitas penembak jitu seperti itu hanya dimiliki oleh orang yang cukup lama berlatih atau dilatih untuk mematikan orang.
Ketiga, penembakan jelas direncanakan dengan memperhitungkan situasi lapangan, tempat, dan waktu eksekusi, serta cara untuk keluar segera setelah eksekusi.
Ia menegaskan, langkah responsif jajaran Polri diperlukan. Pasalnya, dalam kejadian tersebut turut pula menjadi korban yaitu Ratim, orangtua pemilik warung di lokasi kejadian. Selain itu, perlu diantisipasi kemungkinan eksekusi ekstra legal melebar ke John Kei yang kini berada di Rutan Salemba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.