Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka "Swing Voters" Tinggi, Demokrat Masih "Pede"

Kompas.com - 28/05/2013, 11:46 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat menilai tidak ada yang istimewa dengan elektabilitas partai politik lain satu tahun menjelang pemilu legislatif 2014. Pasalnya, elektabilitas parpol yang tertinggi masih di bawah 15 persen. Sebaliknya, angka rakyat yang belum menentukan pilihan atau swing voters masih sangat tinggi.

Hal itu dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Saan Mustopa di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2013), ketika dimintai tanggapan hasil survei Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS).

Hasilnya, elektabilitas Demokrat di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono masih di angka 7,1 persen. Di atas Demokrat, yakni Partai Golkar, sebesar 13,2 persen, PDI Perjuangan 12,7 persen, dan Partai Gerindra 7,3 persen. Sebanyak 40,5 persen responden belum menentukan pilihan.

Saan mengatakan, pihaknya saat ini masih fokus proses pemulihan di internal pasca-rentetan masalah yang dialami kader-kader elite partai, salah satunya terjerat kasus korupsi. Targetnya, kata dia, Demokrat 100 persen pulih pada Desember 2013.

Sambil proses pemulihan, tambah Saan, pihaknya juga bekerja untuk meningkatkan elektabilitas partai. Harapannya ialah dapat menarik dukungan swing voters.

"Dengan posisi tidak ada yang istimewa dari elektabilitas parpol lain hari ini, peluang Demokrat meraih swing voters masih tinggi," ucap dia.

Ketika ditanya bagaimana keyakinan Demokrat dapat menarik swing voters, di tengah negatif Demokrat, Saan mengatakan, hal itu menjadi tantangan.

"Itu menjadi tantangan memulihkan kepercayaan publik, termasuk pemilih pemula. Sebelumnya kan dipersepsikan Demokrat banyak masalah, terutama korupsi. Kami tetap komitmen dalam pemberantasan korupsi. Ke depan, seluruh kader harus menjaga perilaku politiknya. Itu penting karena kader merupakan etalase partai. Kalau kader negatif, partai akan terkena dampak," papar Saan.

Ikuti berita jelang Pemilu 2014 dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014
Kabar dari KPU
Verifikasi DCS Pemilu 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

    Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

    Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

    Nasional
    Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

    Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

    Nasional
    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Nasional
    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Nasional
    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Nasional
    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Nasional
    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    Nasional
    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Nasional
    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Nasional
    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Nasional
    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    Nasional
    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com