JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat menilai tidak ada yang istimewa dengan elektabilitas partai politik lain satu tahun menjelang pemilu legislatif 2014. Pasalnya, elektabilitas parpol yang tertinggi masih di bawah 15 persen. Sebaliknya, angka rakyat yang belum menentukan pilihan atau swing voters masih sangat tinggi.
Hal itu dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Saan Mustopa di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2013), ketika dimintai tanggapan hasil survei Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS).
Hasilnya, elektabilitas Demokrat di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono masih di angka 7,1 persen. Di atas Demokrat, yakni Partai Golkar, sebesar 13,2 persen, PDI Perjuangan 12,7 persen, dan Partai Gerindra 7,3 persen. Sebanyak 40,5 persen responden belum menentukan pilihan.
Saan mengatakan, pihaknya saat ini masih fokus proses pemulihan di internal pasca-rentetan masalah yang dialami kader-kader elite partai, salah satunya terjerat kasus korupsi. Targetnya, kata dia, Demokrat 100 persen pulih pada Desember 2013.
Sambil proses pemulihan, tambah Saan, pihaknya juga bekerja untuk meningkatkan elektabilitas partai. Harapannya ialah dapat menarik dukungan swing voters.
"Dengan posisi tidak ada yang istimewa dari elektabilitas parpol lain hari ini, peluang Demokrat meraih swing voters masih tinggi," ucap dia.
Ketika ditanya bagaimana keyakinan Demokrat dapat menarik swing voters, di tengah negatif Demokrat, Saan mengatakan, hal itu menjadi tantangan.
"Itu menjadi tantangan memulihkan kepercayaan publik, termasuk pemilih pemula. Sebelumnya kan dipersepsikan Demokrat banyak masalah, terutama korupsi. Kami tetap komitmen dalam pemberantasan korupsi. Ke depan, seluruh kader harus menjaga perilaku politiknya. Itu penting karena kader merupakan etalase partai. Kalau kader negatif, partai akan terkena dampak," papar Saan.
Ikuti berita jelang Pemilu 2014 dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014
Kabar dari KPU
Verifikasi DCS Pemilu 2014