Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penagih Utang Datangi Rumah Darin

Kompas.com - 27/05/2013, 16:32 WIB
Norma Gesita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang penagih utang mendatangi rumah keluarga Darin Mumtazah di Jalan Kebon Nanas Selatan, RT 012 RW 008, Jakarta Timur, Senin (27/5/2013) siang. Darin merupakan pelajar sekolah menengah kejuruan yang diduga memiliki hubungan dekat dengan mantan Presiden Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq.

Penagih utang tersebut datang untuk menagih pembayaran motor Honda Spacy milik ibu Darin, Mufidah, yang menunggak selama tiga bulan. "Tadi siang memang ada penagih utang yang datang, sempat ada yang wawancara dia juga," ujar Diah (28), salah satu warga yang kebetulan melihat kejadian tersebut, Senin.

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, penagih utang tersebut bernama Zulkarnaen. Awalnya Zulkarnaen mencari Mufidah ke alamat tagihan yang tercatat, yakni Jalan Bhinneka, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur. Namun, rumah tersebut sudah kosong. Zulkarnaen juga sempat mencari ke rumah saudara Mufidah di Kebon Nanas, tetapi tak juga mendapatkan hasil.

Maraknya pemberitaan tentang Darin Mumtazah di media massa membuat Zulkarnaen akhirnya mengetahui alamat Mufidah. Namun, setelah mendatangi rumah Mufidah dan menunggu selama lebih kurang 20 menit, Zulkarnaen akhirnya pulang tanpa hasil. Zukarnaen telah mendatangi rumah tersebut sebanyak empat kali. Namun, sampai hari ini belum juga dapat menemui Mufidah.

Tunggakan motor Honda Spacy warna merah bernomor polisi B 3298 TLB berjumlah Rp 1,7 juta. Mufidah telah membayar selama 16 kali angsuran. Cicilan yang seharusnya dibayarkan sebanyak 36 kali itu masih kurang Rp 7,5 juta. Menurut Diah, penagih hutang bernama Zulkarnaen itu akan datang kembali untuk menarik Honda Spacy tersebut jika tunggakannya tetap tidak dibayarkan.

Darin telah dua kali dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kaitannya dengan kasus yang menjerat Luthfi. Status Darin sebagai saksi dalam kasus dugaan suap penentuan kuota impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang yang diduga melibatkan Luthfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

    Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

    GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

    Nasional
    Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

    Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

    Nasional
    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

    Nasional
    Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

    Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

    Nasional
    Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

    Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

    Nasional
    Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

    Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

    Nasional
    Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

    Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

    Nasional
    PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

    PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

    Nasional
    Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

    Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

    Nasional
    Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

    Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

    Nasional
    Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

    Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

    Nasional
    PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

    PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

    Nasional
    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

    Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com