Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Kedaulatan dari Atas Kapal Rusak

Kompas.com - 27/05/2013, 03:37 WIB

Titik panas

Wilayah Spratly selama ini dikenal sebagai salah satu titik panas sengketa teritorial yang melibatkan sejumlah negara di sekitar Laut China Selatan.

Kepulauan Spratly terdiri dari ratusan kepulauan besar dan kecil, gugusan karang, serta atol. Pada 1974 dan 1988, di kawasan ini sempat berkecamuk dua kali peperangan antara pasukan Vietnam dan China.

Puluhan tentara Vietnam tewas dalam dua kali pertempuran yang terjadi setelah China mulai mengklaim kepemilikannya atas sejumlah pulau yang sebelumnya diklaim Vietnam.

Selain Filipina, Vietnam, dan China, Malaysia dan Brunei juga ikut mengklaim kepulauan tersebut, yang diyakini kaya kandungan sumber daya alam minyak dan gas bumi.

Sejauh ini, hanya Brunei yang tak menempatkan personel militer di kawasan rawan konflik terbuka itu. Upaya menempatkan pasukan diyakini bertujuan untuk memperkuat klaim setiap negara.

Pada Kamis (23/5) lalu, Pemerintah Filipina untuk kesekian kali berang menyusul masuknya sejumlah kapal perang dan nelayan China ke perairan di sekitar beting Second Thomas itu.

Hal itu dinilai sebagai satu lagi langkah provokatif yang dilakukan China. Menteri Pertahanan Filipina Voltaire Gazmin belakangan menyerukan akan melawan hingga titik darah penghabisan demi mempertahankan wilayah Filipina itu.(AFP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com